INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia naik Selasa (23/8), didorong penguatan saham teknologi. Hal ini menjelang rilis data yang dapat memberikan sinyal kekuatan ekonomi China.
Indeks Nikkei Stock Average Jepang naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,2% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,0%.
Kenaikan di Asia terjadi, setelah pulihnya sentimen di AS pada Senin, di mana bursa Wall Street mengakhiri kerugian tiga hari beruturut-turut. Pasar mencermati pidato Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat.
"Bernanke akan mengulangi kebijakan yang tersedia dan menggunakannya jika diperlukan. Sebuah langkah awal yang penting akan merevisi turun prospek pertumbuhan dan inflasi, sehingga perkiraan mereka konsisten dengan pelonggaran kebijakan lebih lanjut, "kata ahli strategi di BNP Paribas.
Pada perdagangan di Tokyo, perusahaan teknologi memimpin kenaikan, dengan NEC Corp naik 2,0%, Fujitsu Ltd naik 1,6% dan Toshiba Corp naik 1,3%
Saham Samsung Electronics Co Ltd naik 2,5%. Unit Samsung mobile Display Korea Selatan membentuk aliansi dengan perusahaan AS, Universal Display Corp untuk mengembangkan generasi teknologi layar.
Selasa ini, HSBC akan merilis hasil awal survei pada aktivitas manufaktur China untuk Agustus. Bulan lalu indeks manajer pembelian HSBC menyentuh level terendah 28 bulan.
"Angka yang rendah mengindikasikan kemunduran parah, sejak harapan bahwa pasar lokal akan mendorong pertumbuhan global, di tengah perlambatan di pasar negara maju. Angka PMI yang rendah di bawah 50 bulan ini, akan menghancurkan cerita decoupling, "kata ahli strategi di BNP Paribas.
Menjelang data, saham sumber daya menguat. Fortescue Metal Group Ltd naik 1,8%, Rio Tinto Ltd naik 1,9% dan Gloucester Coal Ltd naik 5,1%.
Sektor energi membukukan keuntungan yang kuat, dengan beach Energy Ltd naik 4,2% dan Santos Ltd naik 3,4%. Origin Energy Ltd naik 3,2% setelah melaporkan kenaikan laba 15% karena harga komoditas yang lebih tinggi, meningkatkan pendapatan. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar