Selasa, 23 Agustus 2011

Manufaktur China & Jerman Angkat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (23/8) ditutup menguat tipis 5 poin (0,058%) ke level 8.535/8.540 per dolar AS dari posisi kemarin 8.540/8.445.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh Positifnya data indeks manufaktur China tadi pagi dan membaiknya indeks manufaktur Jerman. Kedua negara itu, berhasil mengurangi kecemasan pasar atas perlambatan ekonomi global sehingga memberikan sentimen positif baik bagi bursa saham maupun rupiah.

Indeks Manufaktur China versi HSBC dirilis di level 49,8 dari sebelumnya 49,3 untuk bulan Juli 2011. "Karena itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 8.535 dan 8.555 sebagai level terlemahnya dari posisi pembukaan 8.540 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (23/8).

Menurutnya, ini positif meskipun angkanya tidak begitu menggembirakan. Sebab, selama masih di bawah 50, masih dikatakan kontraksi. Tapi, kontraksi itu lebih baik daripada sebelumnya. "Ini mengurangi kecemasan pasar atas perlambatan ekonomi China," imbuhnya.

Begitu juga dengan indeks manufaktur Jerman yang stabil di level 52 dari perkiraan 50,9. Tapi, bagusnya data-data tesebut belum cukup untuk mengubah persepsi negatif terhadap perlambatan ekonomi global. "Ini hanya mengurangi kecemasan pasar atas ancaman resesi AS dan Eropa," tandas Firman.

Kondisi itu, lanjutnya, terlihat dari sentimen ekonomi Jerman dan Eropa, yang justru dirilis negatif. Sentimen ekonomi Jerman dirilis minus 37,6 dari prediksi minus 25 dan sebelumnya minus 15. "Begitu juga dengan indeks sentimen Eropa secara keseluruhan yang angkanya dirilis minus 40 dari prediksi minus 6,2 dari sebelumnya minus 7. Ini merupakan data Agustus," imbuhnaya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun ke level 73,755 dari sebelumnya 74,074. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4450 dari posisi sebelumnya di angka US$1,4358 per euro," imbuh Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar