Selasa, 23 Agustus 2011

Dana 'Siaga' Pasar Modal RI Rp 4 Triliun Dinilai Minim

Gb
Jakarta - Dalam APBN-P 2011 pemerintah ternyata menyiapkan dana penyelamatan pasar modal senilai Rp 3 triliun-4 triliun, Dana tersebut dinilai kecil, harusnya pemerintah menyiapkan dana Rp 60 triliun.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan dana Rp 60 triliun tersebut mewakili 25% dari total nilai surat utang negara yang dimiliki oleh investor asing.

Menurut Destry ada sekitar Rp 100 triliun dana mitigasi krisis ekonomi di APBN-P 2011. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar Rp 3 triliun-4 triliun yang khusus
diperuntukkan menjaga stabilisasi pasar modal. Padahal paling tidak anggaran tersebut sebesar 25% dari outstanding surat utang negara.

"Sementara berdasarkan pengamatan kami, dalam sehari itu trading (perdagangan saham) mencapai Rp 8 triliun-9 triliun. Belajar dari pengalaman krisis 2008, paling
tidak perlu 25% dari outstanding surat utang yang sekarang sekitar Rp 250 triliun, jadi sekitar Rp 60triliun,” ujar Destry dalam acara Macro Economic Outlook 2011: Review 2011 dan prospek Ekonomi, Perbankan dan Pasar Modal 2011 di Plaza Mandiri, Jalan Jend.Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/8/2011).

Destry menilai pemerintah tidak bisa sendirian memitigasi krisis mengingat kapasitas fiskal yang terbatas. Oleh karena itu, komitmen Bank Indonesia (BI) dan BUMN untuk ikut menjaga stabilisasi pasar obligasi mampu menutup keterbatasan fiskal.

"Dengan BI menjadikan SBN (Surat Berharga Negara) sebagai instrumen moneter dan komitmen untuk membelinya, itu kebijakan yang cukup berani untuk mem-backup market (kalau terjadi krisis). Karena kan cadangan devisa kita cukup besar," pungkasnya.

(nia/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar