Selasa, 23 Agustus 2011

Pidato pemerintah turut mempengaruhi pasar SUN pekan lalu

Pidato pemerintah turut mempengaruhi pasar SUN pekan lalu
JAKARTA. Pasar Surat Utang Negara (SUN) Indonesia tampak bergairah pekan lalu. Selain diakibatkan oleh kembali masuknya investor asing, ada pula beberapa faktor lain yang mempengaruhi hal itu.

Menurut Tumpal Sihombing, Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), pergerakan pasar SUN pekan kemarin juga dipengaruhi oleh pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seputar pengantar nota keuangan dan (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) RAPBN 2012.

Menurut Tumpal, hal yang patut digarisbawahi dari pidato SBY itu adalah tahun depan direncanakan pendapatan negara dan hibah di RAPBN 2012 mencapai Rp 1.292,9 triliun. Nilai ini naik sebesar Rp 123 triliun atau 10,5% dari target pendapatan negara dan hibah pada APBN-P tahun 2011 sebesar Rp 1.169,9triliun.

Selain itu, SBY juga bilang, belanja negara direncanakan mencapai Rp 1.418,5 triliun, atau naik sebesar Rp 97,7triliun atau 7,4% dari pagu belanja negara pada APBN-P Tahun 2011 sebesar Rp 1.320,8 triliun.

"Nah, dengan konfigurasi seperti ini, defisit anggaran tahun depan direncanakan oleh pemerintah menjadi 1,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sumber utama pembiayaan masih berasal dari dalam negeri, yakni dari penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN, sedangkan sumber pembiayaan luar negeri berasal dari pinjaman luar negeri, berupa pinjaman program dan pinjaman proyek," urainya panjang lebar.

Tidak hanya itu saja, pemerintah juga menargetkan rasio utang Pemerintah terhadap PDB ditargetkan menjadi sekitar 25% pada akhir tahun 2011 dan
24% pada akhir tahun 2012. Hingga akhir bulan Juli lalu, data direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara (DJPU) mencatatkan rasio utang
terhadap PDB mencapai 25,7%.

Jika dilihat dari kemampuan negara membayar utang, yang dapat tercermin dari rasio utang terhadap cadangan devisa, hingga bulan Juli lalu,
rasio ini sudah mencapai 9,3%. "Angka ini kian mengecil dari tahun sebelumnya yang menandakan kemampuan pemerintah untuk membayar utang semakin baik," kata Tumpal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar