Selasa, 23 Agustus 2011

Market Bullish, Harga INDF Rp10.000

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Karena solidnya kinerja keuangan, saham INDF dinilai cocok dijadikan investasi jangka panjang. Dalam situasi normal, harga wajarnya di level Rp7.500 dan Rp10.000 saat market bullish.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) cocok untuk dijadikan saham investasi. Sementara untuk trading, saham ini dinilainya kurang begitu volatile. Pergerakannya cenderung naik walaupun bertahap.

Dia merekomendasikan, buy and hold hingga ada kenaikan yang terlampau signifikan dalam waktu singkat dan jadi saat tepat untuk jual. Sebab, level harga saat ini masih undervalue. “Harga normalnya di level Rp7.500 minimum. Dalam situasi market bullish, saham ini seharusnya bertenger di level Rp10.000 jika dihitung dari sisi valuasinya,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (22/8) saham INDF ditutup menguat Rp350 (5,73%) ke level Rp6.450 dari posisi sebelumnya Rp6.100. Harga intraday tertingginya mencapai Rp6.450 dan terendah Rp6.000. Volume transaksi mencapai 21,6 juta unit saham senilai Rp134,8 miliar dan frekuensi 2.097 kali. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah IHSG hanya melemah tipis 0,08%, saham apa yang paling menarik untuk Selasa (23/8) ini?

Setelah bursa Eropa dan Dow Jones Future bergerak positif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) berhasil menguat dari level buttomnya pada perdagangan kemarin. Karena itu, banyak sekali saham-saham yang berubah dari minus menjadi plus. Ini terbukti, ada 128saham yang naik dan 106yang turun.

Karena itu, saham-saham bluechips banyak yang menarik, begitu juga dengan saham-saham secondliner. Hanya saja, yang kebetulan ada sentimen yang sedang ditunggu pasar saat ini adalah INDF. Sebab, laporan keuangannya akan dirilis akhir Agustus ini yang tinggal hitungan hari. Sentimen laporan keuangan, jadi alasan penguatan saham ini hingga 5,73% pada perdagangan kemarin.

Kalau begitu, INDF masih bullish?

Jika dilihat dari grafiknya, saham ini masih bullish. Apalagi, level penutupan kemarin, sangat kuat karena ditutup di level tertingginya dan bentuk candle-nya pun panjang dari Rp6.000 hingga Rp6.450. Kemungkinan besar, unsur spekulasi cukup tinggi di saham ini yakni laporan keuangannya akan dirilis bagus.

Sebab, jika melihat anak usaha INDF yakni PT Indofood Agri Resources sendiri, laba bersihnya naik 51%. Karena itu, laba bersih INDF pun berpeluang naik di atas 40%. Sebab, secara historis tren kenaikan laba bersihnya di atas 40% dalam 5 tahun terakhir. Karena itu, untuk Semester I/2011 ada kemungkinan di atas 40%. Jika ini yang terjadi, INDF berpeluang kembali mencapai level tertinggi barunya di level Rp6.700 yang bisa ditembus dalam pekan ini. Dengan catatan, jika laporan keuangannya dirilis sebelum tutup pekan ini.

Level support dan resistance-nya?

Level Rp6.700, sekaligus menjadi level resistance untuk sepekan ke depan. Setelah tembus level all time high-nya, target berikutnya adalah Rp7.500 yang pada September 2011 sudah bisa dilihat jika laporan keuangaannya mencatatkan laba bersih di atas 40%. Lalu, setelah melihat laporan keuangannya yang begitu solid sesuai tingkat pertumbuhannya, level Rp10.000 bisa dicapai tahun depan. Sementara itu, level support berada di angka Rp6.000 sekaligus menjadi level psikologisnya.

Untuk Selasa (23/8) ini bagaimana?

INDF akan mencoba level resistance Rp6.500. Tapi, karena level tesebut tinggal sedikit dicapai, targetnya dinaikkan ke level Rp6.550. Jika bursa regional positif, setelah pecah Rp6.500 bisa jadi langsung ke level Rp6.600. Atau, bahkan, bisa jadi INDF langsung coba level Rp6.700-nya Selasa ini. Tapi saya rasa, level Rp6.700 akan tertahan karena menunggu laporan keuangannya dirilis. Level Rp6.500 pecah, target berikutnya adalah Rp6.700.

Selain faktor pertimbangan kinerja keuangan emiten?

Saham ini merupakan salah satu emiten consumer good sehingga cukup tahan (defensive) atas resesi. Sebab, produknya akan terus dikonsumsi baik dalam situasi global krisis ataupun tidak. Di sisi lain, secara valuasi, target INDF di level Rp7.500 merupakan level sementara sambil menunggu laporan keuangannya. Asumsinya, jika laba bersihnya naik lagi 40% dibandingkan tahun lalu, target berikutnya adalah Rp10.000 secara valuasi. Saya sebenarnya lebih melihat growth-nya.

Untuk saat ini, Price to Earnings Ratio (PER) INDF kurang lebih di level 11,6 kali. Angka ini sangat rendah. Sebab, INDF menjadi leader di sektornya dan dalam situasi market normal, PER-nya di level 15 kali.

Lantas, apa rekomendasi Anda?

Saya rekomendasikan buy and hold untuk INDF. Ini merupakan strategi yang bagus bermain di saham ini. Jika terjadi penurunan seperti kemarin dan sehari sebelumnya, saat tepat untuk masuk. Dari sisi kinerja emiten, growth earning saham ini solid. INDF cocok untuk dijadikan saham investasi.

Sedangkan untuk trading, saham ini kurang begitu volatile. Pergerakannya cenderung naik walaupun bertahap. Buy and hold hingga ada kenaikan yang terlampau signifikan dalam waktu singkat yang jadi saat tepat untuk jual. Sebab, level harga saat ini masih undervalue. Harga normalnya di level Rp7.500 minimum. Dalam situasi market bullish, saham ini seharusnya bertenger di level Rp10.000 jika dihitung dari sisi valuasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar