Selasa, 23 Agustus 2011

Perlambatan Ekonomi Eropa Siap Gerogoti Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (23/8) diprediksi melemah. Pasar terpengaruh negatif oleh perlambatan ekonomi Eropa seiring negatifnya ekspektasi atas data manufaktur.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh persetujuan Yunani untuk memberikan jaminan terhadap bailoutnya yang diberikan oleh Finlandia. Hal ini akan sedikit mengganggu stabilitas di Uni Eropa.

Sebab, lanjutnya, setelah Yunanai menyetujui Finlandia, Belanda juga akan meminta kolateral yang sama. Pasar melihat, jika semua meminta kolateral, kemungkinan Yunani tidak akan sanggup memenuhinya. Apalagi, Yunani membutuhkan danya sebelum September 2011. "Karena itu, rupiah cenderung melemah meskipun sifatnya terbatas. Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.530-8.570 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjutnya, pada pukul 9.30 AM WIB akan dirilis Indeks Manufaktur China versi HSBC, yang diperkirakan tidak begitu bagus. Lalu, menjelang awal sesi Eropa, pasar akan melihat tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa.

Kondisi itu, menurutnya, akan terlihat dari perlambatan indeks manufaktur Perancis dan Uni Eropa. Terlebih lagi, sentimen ekonomi Jerman memburuk. Indeks Manufaktur Eropa diperkirakan turun jadi 49,7 dari posisi sebelumnya 50,4.

Sementara itu, lanjutnya, indeks manufaktur Perancis diperkirakan dirilis di level 49,7 dari sebelumnya 50,5 yang dirilis pada pukul 14.00 WIB. Sementara itu, sentimen ekonomi Jerman diprediksi minus 24,6 dari sebelumnya minus 15 sebagai efek buruk dari utang zona Euro. "Karena itu euro akan melemah dan rupiah akan terkena dampaknya," ungkap Firman.

Hanya saja, selama mata uang RI ini belum sanggup memecahkan 8.565 per dolar AS,sebenarnya cukup bagus. Level tersebut merupakan resistance yang cukup kuat berdasarkan Moving Average (MA) 100. "Ini akan membatasi pelemahan rupiah," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/8) ditutup menguat 13 poin (0,15%) ke level 8.540/8.445 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar