Jumat, 19 Agustus 2011

Asing Tarik Dana Rp 1,7 Triliun, IHSG Terjun 178 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok poin akibat aksi jual investor dalam mengamankan portofolionya. Tak tanggung-tanggung, sebanyak hampir dua triliun dana asing 'kabur' dari pasar modal.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.530 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 88,373 poin (2,20%) ke level 3.932,621 akibat jatuhnya bursa-bursa di Asia didorong proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.

Indeks langsung meluncur tajam saat dibukanya perdagangan dan parkir di level terbawahnya di 3.903,759. Investor mengamankan portofolionya akibat adanya ancaman resesi ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 110,922 poin (2,76%) ke level 3.910,072. Investor berlomba-lomba mengamankan portofolionya sebelum jatuh lebih dalam.

Tekanan jual semakin dahsyat menjelang penutupan bursa, IHSG kembali jatuh ke posisi terendahnya di 3.823,373. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa 'terbakar' akibat koreksi lebih dari empat persen.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (19/8/2011), IHSG terjun 178,246 poin (4,44%) ke level 3.842,748. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 36,143 poin (5,06%) ke level 679,195.

Investor panik dan mengamankan portofolionya sehingga koreksi yang terjadi di IHSG cukup signifikan. Prediksi melambatnya ekonomi global dan kekhawatiran adanya resesi membuat investor semakin takut menanamkan modalnya.

Dana asing dalam jumlah besar pun hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) masif senilai Rp 1,738 triliun di seluruh pasar.

Tak hanya saham-saham unggulan, tekanan jual juga melanda saham-saham lapis dua. Akhirnya tak satu pun indeks sektoral di lantai bursa yang bisa menguat.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 143.807 kali pada volume 5,971 miliar lembar saham senilai Rp 7,5 triliun. Sebanyak 19 saham naik, sisanya 291 saham turun, dan 26 saham stagnan.

Kekhawatiran resesi global juga menghajar bursa-bursa di Asia yang terkoreksi cukup tajam sore ini. Bursa saham China menjadi satu-satunya yang bisa menahan koreksi di bawah satu persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 25,11 poin (0,98%) ke level 2.534,36.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 616,35 poin (3,08%) ke level 19.399,92.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 224,52 poin (2,51%) ke level 8.719,24.
  • Indeks Straits Times ambruk 93,71 poin (3,32%) ke level 2.731,25.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 600 ke Rp 359.500, Central Omega (DKFT) naik Rp 290 ke Rp 1.470, Tiga Raksa (TGKA) naik Rp 100 ke Rp 1.100, dan Sorini Agro (SOBI) naik Rp 50 ke Rp 2.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 6.650 ke Rp 66.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.000 ke Rp 53.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.250 ke Rp 43.400, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.600 ke Rp 23.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar