Jumat, 19 Agustus 2011

Khawatir Pertumbuhan, Bursa Asia Tertekan

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia jatuh pada Jumat (19/8), karena menguapnya risk appetite atas gelombang baru kekhawatiran pertumbuhan global. Saham keuangan dan eksportir memimpin koreksi.

Indeks Nikkei Stock Average turun 2,0%, indeks Kospi Korea Selatan turun 3,9% dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 2,3% pada awal perdagangan.

Koreksi di Asia menyusul aksi jual tajam di AS semalam, dimana kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi meningkat, setelah aktivitas pabrik di wilayah Philadelphia melemah ke level terendah lebih dari dua tahun.

Sebuah downgrade Morgan Stanley untuk perkiraan pertumbuhan global juga memicu kekhawatiran resesi, sementara kerapuhan ekonomi Eropa kembali terungkap, dengan aksi jual saham perbankan atas masalah utang dan kegelisahan pertumbuhan.

"Kekhawatiran krisis utang negara di Eropa akan terus meningkat, dengan keberlanjutan fiskal dipertanyakan di Spanyol, Italia, bahkan Prancis. Hal ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap lonjakan volatilitas di seluruh dunia," kata ahli strategi di Barclays Capital.

Pada awal perdagangan Asia, saham keuangan menyusul koreksi di AS dan Eropa. Nomura Holdings Inc jatuh 2,2%, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc turun 2,3% dan Shinsei Bank Ltd kehilangan 2,3%.

Kerugian juga terjadi di bursa Sydney, dengan Australia & New Zealand Banking Group tenggelam 4,1% di Sydney, setelah menyampaikan kenaikan moderat pada laba kuartal ketiga dan penurunan 39% untuk pendapatan perdagangan. Macquarie Group Ltd merosot 4,4% dan Westpac Banking Corp jatuh 3,1%.

Yen berada di bawah level 77, menantang eksportir Jepang. Citizen Holdings Co Ltd jatuh 3,6%, Honda Motor Co turun 3,5% dan saham Canon Inc turun 3,2%.

"Dengan outlook lemah dan penguatan yen, pertumbuhan ekspor mungkin akan lunak untuk beberapa waktu ke depan. Dalam jangka pendek, penguatan yen akan menjadi penghalang lebih lanjut untuk ekspansi yang dipimpin ekspor, "kata ahli strategi pada Capital Economics.

Di Sydney, Billabong International Ltd anjlok 20%, setelah peritel surfwear, yang terkena fluktuasi mata uang, mencatat penurunan laba setahun penuh 18%.

Oil Search Ltd merosot 7,0% dan Woodside Petroleum Ltd turun 3,6%, karena patokan minyak mentah berjangka Nymex memperpanjang koreksi, dan melayang-layang sekitar US$ 81 per barel. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar