Jumat, 19 Agustus 2011

Dua anak perusahaan Bumi Plc menorehkan laba

JAKARTA. Dua anak usaha Bumi Plc yaitu PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengantongi laba di semester pertama tahun ini.

Curah hujan yang mulai terkontrol berhasil mengerek kenikan volume produksi BRAU sebesar 9 juta metrik ton (MT), naik 14% dibandingkan pencapaian semester satu 2010 sebesar 7,9 juta MT.

"Peningkatan produksi tersebut menunjukkan komitmen BRAU mencapai target produksi sebesar 20 juta MT hingga akhir 2011,” kata Rosan Perkasa Roeslani, Presiden Direktur BRAU.

Pendongkrak kinerja BRAU adalah kenaikan volume penjualan menjadi 9,6 juta MT dan harga jual rata-rata batubara menjadi US$ 75 per ton. Ini mendorong pendapatan mencapai US$ 729,06 juta.

Dengan penambahan laba kurs sebesar US$ 4,88 juta, BRAU berhasil mendapat laba bersih US$ 247,29 juta, lebih tinggi 106,25% dibanding semester satu tahun lalu.

Berbeda nasib dengan saudaranya, BRMS hanya pasrah mengalami penurunan produksi tembaga dan emas dari perusahaan asosiasinya PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Beruntung, perusahaan bisa membukukan kenaikan laba bersih sebesar 96% menjadi Rp 343 miliar, akibat kenaikan harga jual dan penurunan beban keuangan.

Penurunan produksi tersebut disebabkan keterlambatan pengembangan fase 6 di wilayah tambang Batu Hijau. "Penurunan produksi Newmont yang bersifat sementara ini sudah diantisipasi sebelumnya," kata Kenneth Farrell, Direktur Utama BRMS.

Ketergantungan BRMS pada Newmont tampaknya masih berlanjut sampai akhir tahun ini. Soalnya, produksi bijih besi dan tambang Bumi Mauritania baru akan dimulai awal 2012. Konsesi seng dan timah hitam yang dioperasikan PT Dairi Prima Mineral, anak usaha BRMS, diharapkan bisa beroperasi tahun 2013. Sedangkan fase 6 diperkirakan berproduksi 2013.

Sepanjang semester satu tahun ini, BRMS juga melunasi sebagian utang sehingga rasio debt to equitiy ratio di level 0,1 kali dan beban keuangan berkurang 61%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar