Jumat, 19 Agustus 2011

Sesi I Resesi Ekonomi Global Mengancam, IHSG Ambruk 110 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 110 poin akibat adanya ancaman resesi di perekonomian global. Investor berlomba-lomba mengamankan portofolionya sebelum jatuh lebih dalam.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 88,373 poin (2,20%) ke level 3.932,621 akibat jatuhnya bursa-bursa di Asia didorong proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.

Indeks langsung meluncur tajam saat dibukanya perdagangan dan parkir di level terbawahnya di 3.903,759. Investor mengamankan portofolionya akibat adanya ancaman resesi ekonomi global.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (19/8/2011), IHSG anjlok 110,922 poin (2,76%) ke level 3.910,072. Sementara Indeks LQ 45 ambruk 22,402 poin (3,14%) ke level 692,936.

Seluruh saham-saham di lantai bursa terkena tekanan jual masif, hasilnya seluruh indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi. Koreksi paling dalam diderita indeks sektor aneka industri yang lebih dari empat persen.

Dana asing mengalir deras keluar dari lantai bursa, hanya dalam setengah hari perdagangan jumlahnya hampir mencapai satu triliun. Minta beli sangat minim dalam perdagangan hari ini.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 61.164 kali pada volume 2,383 miliar lembar saham senilai Rp 2,89 triliun. Sebanyak 21 saham naik, sisanya 244 saham turun, dan 38 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia terkoreksi semakin dalam. Sentimen negatif melambatnya ekonomi global pun sudah lebih dulu menghajar bursa Eropa dan AS semalam.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 33,92 poin (1,33%) ke level 2.525,55.
  • Indeks Hang Seng jatuh 475,67 poin (2,38%) ke level 19.540,60.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 166,57 poin (1,86%) ke level 8.777,19.
  • Indeks Straits Times ambruk 74,14 poin (2,62%) ke level 2.750,82.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Duta Anggada (DFKT) naik Rp 290 ke Rp 1.470, Tiga Raksa (TGKA) naik Rp 100 ke Rp 1.100, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 50 ke Rp 2.250, dan Garda Tujuh (GTBO) turun Rp naik Rp 44 ke Rp 190.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 3.600 ke Rp 69.150, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.000 ke Rp 43.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.750 ke Rp 54.250, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 24.300.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar