Jumat, 19 Agustus 2011

Bakrie Plantation Refinancing Utang US$185 Juta

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan melakukan refinancing utang sebesar US$185 juta yang jatuh tempo pada November 2011.

Direktur Keuangan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk Harry Nadir mengatakan, perseroan menargetkan mendapatkan pinjaman sebesar US$250 juta. Ada lima kreditur yang akan memberikan pinjaman kepada perseroan. Pinjaman ini diharapkan cair pada September. "Sebelum mendapatkan pinjaman kita akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham untuk meminta persetujuan pemegang saham,diperkirakan rapat umum pemegang saham diselenggarakan pada September," ujar Harry, Kamis (18/8) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, jangka waktu pinjaman sebesar 5 tahun. Bunga pinjaman diperkirakan 7%. Penjaminan pinjaman bisa berupa aset. Pinjaman yang diperoleh sekitar US$250 juta di mana sekitar US$185 juta untuk refinancing utang dan sisanya untuk belanja modal oleochemical. "Dengan refinancing utang ini tidak ada tekanan cash flow," tambah Harry.

Selain itu, perseroan akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 15 MW. Pembangunan pembangkit listrik ini akan menghemat biaya energi perseroan. Pembangunan pembangkit listrik dapat selesai pada 2012. Penghematan biaya energi diperkirakan sebesar 22-24 sen per Khw.

Terkait kinerja perseroan, Harry mengatakan, kinerja keuangan perseroan lebih baik dari periode sama tahun lalu. Hal ini didukung dari kenaikan harga komoditas dan volume produksi dan penjualan. Volume produksi dapat tumbuh 10%. [cms]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar