Jumat, 19 Agustus 2011

Morgan stanley pangkas proyeksi ekonomi global, harga SUN ikut terkoreksi

Morgan stanley pangkas proyeksi ekonomi global, harga SUN ikut terkoreksi
JAKARTA. Pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark di sesi midday (pertengahan) hari ini, Jumat (18/8), tampak terkoreksi. Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan, semua seri benchmark mengalami penurunan harga dengan kisaran 10-70 bps (basis poin). Adapun koreksi terdalam dialami oleh seri FR0054 tenor 20 tahun sebanyak 68,1 bps.

Alhasil, tingkat yield dari Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC), acuan dari IBPA untuk harga obligasi pemerintah, di sesi midday hari ini bergerak naik. "Kenaikan yield tenor 1 tahun sebesar 11,2 bps ke level 4,4646 menjadi kenaikan tertinggi di antara tenor lainnya," kata Tumpal Sihombing, Corporate Secretary IBPA. Menurutnya,kenaikan terjadi hampir di semua tenor, kecuali tenor 3-5 tahun yang berhasil turun 0,5bps-1,3bps.

Tumpal menjelaskan, sepertinya pergerakan pasar sekunder SUN di siang ini masih dibayangi oleh kekhawatiran perlambatan perekonomian global. "Ini terjadi setelah Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2011 menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,2%," tutur Tumpal.

Namun kepemilikan asing atas surat berharga negara (SBN) hingga 16 Agustus masih tercatat memperlihatkan adanya kenaikan. Kepemilikan asing tercatat naik Rp 0,68 triliun atau 0,28% menjadi Rp 242,03 triliun dari hari sebelumnya yang sebesar Rp 241,54 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar