Jumat, 19 Agustus 2011

Harga minyak dunia masih terus tergerus

Harga minyak dunia masih terus tergerus
SINGAPURA. Kontrak harga minyak dunia kembali mengalami penurunan di New York. Jika hal ini berlangsung hingga penutupan pasar nantinya, maka penurunan harga si emas hitam ini sudah terjadi selama empat pekan berturut-turut. Harga minyak anjlok karena investor bertaruh permintaan bahan bakar akan melorot di tengah perlambatan ekonomi di AS, China, dan Eropa.

Hari ini, harga minyak melorot hingga mencapai 2,4% dan memimpin penurunan terbesar di sektor komoditas. Kemarin, harga minyak sempat tergerus 5,9%.

"Data yang ada cukup buruk, di mana perekonomian global melambat. Ada perlambatan pertumbuhan di kawasan Eropa dan ada kemungkinan ekonomi global kembali terjungkal ke jurang resesi," jelas Ben Westmore, minerals and energy economist National Australia Bank Ltd.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September turun sebesar US$ 2 menjadi US$ 80,38 per barel di New York Mercantille Exchange. Pada pukul 14.17 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 80,56 per barel. Jika dihitung, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah tergerus 5,7%. Sementara, kontrak harga minyak yang lebih aktif diperdagangkan turun US$ 1,78 menjadi US$ 80,73 per barel.

Sedangkan kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober turun US$ 1,09 atau 1% menjadi US$ 105,90 per barel di ICE Futures Europe Exchange London. Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent sudah turun 2% dan 17% lebih rendah dari harga tertinggi tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar