Selasa, 02 Agustus 2011

DPR AS Restui Kenaikan Batas Utang untuk Hindari Gagal Bayar

Washington - House of Representatives atau DPR AS akhirnya memberikan persetujuan untuk kenaikan batas utang guna menghindari gagal bayar, sekaligus rencana pemangkasan belanja pemerintah. Rencana tersebut kini tinggal meminta persetujuan dari Senat AS.

Persetujuan itu diperoleh melalui voting 269-161 yang dilakukan Kongres AS pada Senin (1/8/2011) malam waktu setempat, sesaat sebelum tenggat waktu penyelesaian kenaikan batas utang pada 2 Agustus.

Voting yang ditunggu-tunggu publik tersebut terasa dramatis setelah hadirnya anggota Kongres, Gabrielle Giffords yang selamat dari aksi penembakan brutal di Arizona pada 8 Januari lalu. Kehadiran perdana Giffords di Kongres tersebut langsung mendapatkan standing ovation dari hadirin.

"Saya tidak senang dengan ini, tapi saya bangga atas beberapa hal yang bisa diselesaikan dengan baim dan itulah kenapa saya voting," ujar Nancy Pelosi, mantan juru bicara DPR AS.

"Tolong berpikir apa yang bisa terjadi jika AS gagal bayar. Tolong, tolong, tolong duduk bersama untuk mencegak kerusakan kolateral pada para senior dan veteran kita," ujar Pelosi seperti dikutip dari AFP, Selasa (2/8/2011).

Dalam rencana yang diusulkan pemerintah AS sebelumnya, batas utang akan dinaikkan hingga US$ 2,4 triliun melalui 2 tahap. Pemerintah AS sebelumnya telah mencapai batas utang US$ 14,3 triliun pada 16 Mei dan sejak itu pemerintah AS beroperasi melalui penyesuaian belanja dan akuntansi, juga penerimaan pajak yang melebihi ekspektasi.

Cetak biru yang disepakati Presiden Obama dan pemimpin Kongres itu juga termasuk pemangkasan anggaran lebih dari US$ 900 miliar dalam 10 tahun, dimana US$ 350 miliar diantaranya adalah anggaran pertahanan. Komite khusus kongres kemudian menugaskan pemangkasan anggaran lain US$ 1,5 triliun untuk dilaporkan pada 23 November.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar