Selasa, 02 Agustus 2011

Pasar Respon Debt Ceiling AS, Rupiah Tiarap

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (2/8) ditutup melemah 15 poin (0,17%) ke level 8.470/8.480 per dolar AS dari posisi kemarin 8.455/8.465.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh para pelaku pasar yang merespon kenaikan batas atas plafon utang AS (debt ceiling) meskipun pertumbuhan ekonomi AS yang melambat juga jadi perhatian. Karna itu, dolar AS menguat dari rekor pelemahannya.

Di sisi lain, lanjut Christian, muncul kekhawatiran krisis Eropa yang baru yakni masalah Spayol di market sehingga jadi tekanan bagi rupiah. Sebab, kondisi itu memicu peralihan risiko ke aset-aset dolar AS. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya 8.476 dan 8.453 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (2/8).

Lebih jauh dia menjelaskan, meski Spanyol belum di-downgrade, tapi, yield obligasi Spanyol terus mengalami kenaikan yang menggambarkan kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi negara itu. "Terakhir, yield obligasi Spanyol di level 6,5% dengan tenor 10 tahun," ungkap Christian.

Pada saat yang sama, menurut Christian, pemulihan ekonomi AS masih melambat sehingga memicu rumor resesi double dip (resesi gelombang kedua) di AS. Pada Jumat (29/7) pertumbuhan AS untuk kuartal kedua 2011 dirilis 1,3% dari prediksi 1,8% dan angka kuartal sebelumnya 0,4%. "Meski GDP AS lebih tinggi dari sebelumnya, tapi angka itu lebih rendah dari prediksi," paparnya.

Kondisi ini, seharusnya jadi tekanan bagi dolar AS. Tapi, saat ini pasar belum mendiskon rumor tersebut. "Sejauh ini, pasar masih mendiskon optimisme kenaikan plafon utang dan pemangkasan anggaran AS sekitar US$2,4 triliun dalam 10 tahun," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat 0,25% ke level 74,62 dari sebelumnya 74,53. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4199 dari sebelumnya US$1,4252 per euro," imbuh Christian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar