Selasa, 02 Agustus 2011

Pendapatan INTA tumbuh 56% menjadi Rp 1,356 triliun di semester I

Pendapatan INTA tumbuh 56% menjadi Rp 1,356 triliun di semester I
JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,356 triliun hingga akhir semester pertama tahun ini. Jumlah ini meningkat 56% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan terbesar masih dari bisnis pertambangan, yaitu sebesar 75%.

Naiknya pendapatan berdampak pada laba usaha yang bertumbuh 52,5% pada paruh pertama tahun ini menjadi Rp 96,1 miliar. Dus, laba bersih emiten yang bergerak di bisnis penyewaan alat berat ini mencapai Rp 61,3 miliar di akhir Juni 2011, atau meningkat 96,5% dari Juni tahun lalu.

Presiden Direktur INTA Petrus Halim menyebut, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 2,99 triliun. Target tersebut lebih tinggi 63% dibanding kinerja penjualan di 2010. Sedangkan, EBITDA diproyeksikan bertumbuh 101% dari tahun lalu, yaitu menjadi Rp 461,29 miliar.

Dari sisi neraca, aset perseroan pada pertengahan tahun ini meningkat 80,2% menjadi Rp 2,531 triliun. Sedangkan, utang juga bertambah sebesar 105% menjadi Rp 2,057 triliun.

Petrus menyebut, INTA ke depan bakal menjadikan sektor energi sebagai bisnis utamanya. Tak heran, saat ini perseroan masih melakukan penjajakan atas rencana akuisisi tambang batubara di wilayah Kalimantan. Tambang yang akan diambil alih tersebut minimal berkapasitas produksi 10 juta ton per tahun.

Namun, dia belum bersedia menyebutkan besaran investasi untuk akuisisi tersebut. Tapi, Petrus bilang, pendanaan untuk akuisisi itu bakal didapat dari utang serta right issue. "Pada kuartal keempat tahun ini diharapkan proses akuisisi tambang sudah final," ujar Petrus, saat melakukan kunjungan ke KONTAN, hari ini (2/8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar