Selasa, 02 Agustus 2011

Masih Melaju, Pilih Saham Perbankan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (2/8) diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Saham perbankan masih bisa menjadi incaran pelaku pasar.

Isfhan Helmi, analis pasar modal dari Waterfront Sekuritas mengatakan, untuk daily trading, target IHSG di level 4.200 bisa tersentuh dalam dua tiga hari. “Hal ini karena euforia kesepakatan kenaikan debt ceiling AS dan inflasi Indonesia Juli yangtercatat 4,7% year on year,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kesepakatan kenaikan batas utang ini lebih cepat dari estimasi pasar. Alhasil, euforia di bursa saham datang lebih awal. “IHSG yang sudah menembus level 4000 jadi kian cepat akselerasinya dan target 4300 di akhir tahun bisa lebih cepat tercapai,” paparnya.

Sementara itu, meskipun ada potensi koreksi minor IHSG hingga 10%, namun karena data fundamental Indonesia yang kuat, dengan target inflasi bisa dijaga di 5% (plus minus 1%) dan kemungkinan tidak ada kenaikan suku bunga, maka koreksi indeks dianggap wajar.

Di tengah situasi ini, Isfhan melihat masih ada peluang trading di saham perbankan. Pilihannya adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Bukopin (BBKP) dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

Menurutnya, dengan tingkat inflasi terjaga dan bertahannya suku bunga acuan, bank masih kuat permodalannya untuk melempar kredit, sehingga bisa membukukan laba di semester dua. Apalagi price to book value (PBV) bank saat ini di level 3-4 kali, masih di bawah historical high sebesar 4-5 kali.

“Sementara BBRI memang premium, karena kredit marketnya terbesar di sektor perbankan. PBV BBRI saat ini adalah 4,27 kali, dengan historical high 6 kali,” tutupnya.

Pada perdagangan Senin (1/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 62,64 poin (1,52%) ke level 4.193,44, dengan intraday tertinggi di 4.193,55 dan terendah di 4.131,73. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 19,482 miliar lembar saham, senilai Rp 18,575 triliun dan frekuensi 174.295 kali.

Sebanyak 182 saham naik, 82 saham turun, dan 86 saham stagnan. Penguatan bursa didukung masuknya aliran dana asing, yang mencatat nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp248 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp14,177 triliun dan transaksi jual sebesar Rp13,928 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar