Selasa, 02 Agustus 2011

Pertumbuhan Ekonomi AS Bayangi Koreksi Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham Asia anjlok terdalam untuk tiga pekan, setelah rilisnya data manufaktur AS yang tumbuh pada laju paling lambat dalam dua tahun, membayangi prospek pendapatan eksportir Asia.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,6%, terbesar sejak 12 Juli, ke level 136,75 pada 04:07 di Tokyo, menghapus kenaikan 1,6% kemarin. Hampir empat kali lebih banyak saham yang turun, ketimbang yang naik. Pekan lalu, indeks merosot 1,6% karena kekhawatiran Kongres AS tidak mampu mencapai kesepakatan meningkatkan plafon utang AS sebelum tenggat waktu.

Semua 10 kelompok industri dalam indeks MSCI Asia Pasifik jatuh. Hal ini ditambah bencana gempa berkekuatan 4,3 richter yang mengguncang gedung-gedung di ibukota Jepang.

"Pengesahan plafon kredit AS adalah kabar baik, tapi momentum ekonomi di AS telah melambat," kata Stephen Halmarick, kepala riset investasi pasar di Colonial First State Global Asset Management, Sydney "Ketika investor saham fokus pada data ekonomi, mereka mungkin akan kecewa."

Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,2%, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,6% dan indeks Kospi Korea Selatan anjlok 2,4%, koreksi terbesar di antara indeks acuan di kawasan itu. Indeks komposit Shanghai turun 1%, karena investor berspekulasi bank sentral China akan menaikkan suku bunga bulan ini untuk menjinakkan inflasi.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 1,4% karena laporan menunjukkan jumlah persetujuan pembangunan rumah pada Juni, secara tak terduga turun, dan setelah bank sentral mempertahankan suku bunga acuan, karena mendungnya outlook ekonomi global.

Di New York kemarin, Indeks 500 Standard & Poor turun 0,4% karena pertumbuhan manufaktur yang lebih lambat dari estimasi. Hal ini menghapus rally yang dipicu spekulasi bahwa anggota parlemen akan meningkatkan plafon utang federal.

Futures pada indeks S & P 500 turun 0,3% hari ini, membalikkan keuntungan di awal sesi, mencatat koreksi berturut-turut terpanjang sejak September 2009.

Saham tergelincir setelah US Institute merilis data indeks ISM factory pada Juli turun menjadi 50.9, lebih buruk dari ekspektasi. Para ekonom memproyeksikan indeks akan turun menjadi 54,5, menurut perkiraan median dalam survei Bloomberg News. Angka di atas 50 menunjukkan sinyal ekspansi.

BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia, tenggelam 1,7% di Sydney karena laporan AS yang menegaskan bahwa pemulihan di ekonomi terbesar tersebut mungkin goyah. Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua dunia dari penjualan, turun 1,8%. Inpex Corp, eksplorer minyak terbesar Jepang, tergelincir 0,7% di Tokyo. Mitsubishi Corp, trading house Jepang, tenggelam 0,8%. Aluminum Corp of China Ltd melemah 2,7% di Hong Kong.

Minyak mentah untuk pengiriman September turun 0,9% di New York kemarin, sementara London Metal Exchange, indeks harga enam logam industri termasuk tembaga dan aluminium turun 1,6%. Minyak naik 0,6% hari ini, setelah Kongres (DPR AS) mengesahkan RUU untuk menghindari default di AS, sebelum akhirnya melemah lagi. Di New York, tembaga naik 0,3%.

Samsung turun 2,% di Seoul. LG Electronics Inc, pembuat ponsel ketiga terbesar dunia, turun 1,2%.Canon Inc, pembuat kamera yang mendapat lebih dari 80% pendapatan di luar negeri, tergelincir 0,5% di Tokyo. Li & Fung Ltd, pemasok mainan dan pakaian terbesar untuk pengecer seperti Target Corp dan Wal-Mart Stores Inc, tenggelam 0,6% di Hong Kong.

Cosco Corp Singapore Ltd anjlok 11% di Singapura, setelah unit kapal dari perusahaan pelayaran China mengatakan laba bersih kuartal kedua turun 53% dari tahun sebelumnya. Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun 3,3% di Hong Kong, karena term sheet menunjukkan Goldman Sachs Group Inc sedang mempersiapkan menjual 638,06 juta saham.

Bank terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar memimpin koreksi, setelah kabar bahwa China akan meningkatkan biaya pinjaman sekitar 10 Agustus, sehari setelah angka inflasi dirilis. China Construction Bank Corp merosot 1,9% di Hong Kong.

Saham Asia turun, bahkan di tengah percepatan transaksi pengambilalihan perusahaan secara global.

Kirin Holdings Co, pembuat bir Jepang terbesar kedua dari volume, turun 0,3%, setelah setuju membayar 3,95 miliar reais (US$ 2,5 miliar) untuk pembuat bir Brasil, Aleadri-Schinni Participacoes e Representacoes SA.

Elematec Corp, yang meng-impor dan ekspor unit elektronik, melonjak 28% di Tokyo. Toyota Tsusho Corp, perusahaan perdagangan yang sebagian dimiliki Toyota Motor Corp, berencana mengakuisisi 51% saham di perusahaan melalui penawaran tender.

America Movil SAB, operator nirkabel yang dikendalikan miliarder Meksiko Carlos Slim, kemarin menawarkan US$ 6,5 miliar untuk membeli 40,4% dari Telefonos de Mexico SAB yang belum dimiliki sendiri, memberikan kontrol penuh dari mantan induknya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar