Selasa, 02 Agustus 2011

MAPI memperkuat margin di pasar fashion dan sport

 MAPI memperkuat margin di pasar fashion dan sport
JAKARTA. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) di semester pertama bertumbuh baik di tengah ancaman inflasi. Nilai penjualan menembus Rp 2,66 triliun, tumbuh 23,8% dibanding periode sama di 2010. Laba bersih peritel raksasa itu bertambah 57,5% menjadi Rp 157 miliar.

Berkaca dari kinerja semester pertama, analis Danareksa sekuritas, Chandra S Pasaribu dan Vina Hosea yakin, MAPI bisa memenuhi target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 20%. Kinerja MAPI didukung portofolio merk yang luas dan daya beli kelas menengah atas yang kuat.

Villya Christin Purba, analis Mandiri Sekuritas meramal, penjualan di semester kedua akan lebih baik. "Terutama specialty store, yaitu fashion dan sport," kata dia kepada KONTAN, Senin (1/8).

Alasan Villya, hampir semua merk food and beverage (F&B) MAPI, seperti Starbucks, mencapai titik mature sehingga sulit dikembangkan lebih jauh jika tidak membuka target pasar baru. "Kecuali Domino\'s Pizza masih bisa berkembang," tambah dia.

Analis Danareksa Sekuritas menilai, tahun ini MAPI lebih mengembangkan speciality store dan F&B karena margin kotornya lebih tinggi ketimbang department store.

Per akhir Juni 2011, MAPI memiliki 931 gerai. Sejak awal tahun, emiten itu membuka 77 gerai baru, terdiri dari 53 specialty store dan 23 F&B. Penambahan lahan gerai seluas 14.130 meter persegi (m2). Sebanyak 60% merupakan specialty store dan sisanya adalah F&B.

Villya menyebut, margin kotor specialty store berkisar 47,5%-50%. Sedang margin department store hanya 35%. Margin kotor F&B bisa lebih tinggi lagi, hingga 60%. Namun pertumbuhan margin F&B sudah terbatas.

Padahal dari segi penjualan, department store merupakan penyumbang terbesar kedua penjualan MAPI, sampai 42%. Kontributor utama masih specialty store, 46%. Sedangkan F&B menyumbang 3%.

Sementara itu, Andrey Wijaya, analis OSK Nusadana Securities mencatat, margin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) MAPI untuk department store terus naik karena perusahaan berhasil menumbuhkan same-store-sales-growth (SMSG).

Terpusat di Jakarta

Dalam jangka pendek, MAPI harus berhadapan dengan wacana penghentian pembangunan mal dengan luasnya lebih dari 5.000 m2 sampai tahun depan di Jakarta. Padahal, agenda ekspansi MAPI berkutat di Jakarta.

Chandra dan Vina tidak melihat pembatasan mal baru sebagai ancaman. Minimal ada tiga mal baru tahun depan dengan gerai MAPI di dalamnya. MAPI juga bisa melebarkan ekspansi ke Tangerang dan Bekasi.

Melihat peluang MAPI, seluruh analis merekomendasikan buy untuk MAPI. Target harga Vina dan Chandra Rp 5.150 per saham, yang menunjukkan price to earning ratio (PER) periode 2011-2012 berkisar 27,4 kali-21,8 kali.

Andrey memberi target harga Rp 5.300 per saham berdasar PER tahun 2011-2012 21,2 kali-17,0 kali. Dia menilai saham MAPI saat ini lebih murah dibanding rata-rata emiten ritel Indonesia. Villya merekomendasi beli dengan target Rp 3.720 per saham.

Harga MAPI, penutupan Senin (1/8) turun 1,62% menjadi Rp 4.550 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar