Selasa, 02 Agustus 2011

META mengincar dua proyek air minum di tahun ini

JAKARTA. Setelah gagal memenangkan tender proyek air minum di Umbulan, Jawa Timur, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengejar 11 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang lain. Sebelas proyek itu termasuk dalam 30 proyek SPAM yang ditawarkan pemerintah melalui skema Public Private Partnership (PPP).

Sebenarnya, META mengincar 12 proyek dari 30 yang ditawarkan. Dari 12 proyek tersebut, kemungkinan hanya tiga proyek yang ditenderkan di tahun ini. Ketiga proyek tersebut adalah SPAM Umbulan, Jawa Timur dengan nilai Rp 1,8 triliun, SPAM Jati Luhur senilai US$ 200 juta serta SPAM Lampung dengan nilai sekitar US$ 50 juta.

META membentuk konsorsium dengan tiga perusahaan lain untuk mengikuti proyek Umbulan. Namun konsorsium META ini tidak lolos prakualifikasi Juni lalu.

META sempat menyampaikan sanggahan atas hal tersebut, namun tidak mendapat tanggapan dari Pemerintah Daerah setempat. "Ada empat pihak yang lolos, di antaranya ada grup Bakrie," kata Bernardus Djonoputro, Managing Director META, Senin (1/7).

META memperkirakan dua proyek lain akan mulai ditawarkan akhir tahun ini. Tapi perseroan ini belum menentukan sumber pendanaan yang akan digunakan untuk mendanai proyek tersebut. “Kami akan ikuti bagaimana aturan pendanaan yang diperbolehkan dalam proyek tersebut,” tegas Bernardus.

Selain proyek SPAM, emiten yang mengelola jalan tol Jakarta-Serpong itu, menargetkan akuisisi pelabuhan di 2011. Namun manajemen META belum bersedia menyebutkan berapa nilai akusisi dari pelabuhan tersebut.

Pada semester 1-2011 META mencatatkan pendapatan sebesar Rp 106,22 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 88,96 miliar. Pendapatan tersebut naik karena rata-rata trafik per bulan di tiga ruas tol yang dikelola naik sebesar 17%.

Misal, trafik rata-rata di ruas tol Serpong-Pondok Aren yang dikelola melalui PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mencapai 71.700 kendaraan per bulan.
Tapi rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada paruh pertama tahun ini malah membengkak menjadi Rp 25,14 miliar. Nilai tersebut naik dari rugi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 13,67 miliar.

Hal ini terjadi karena beban umum dan administrasi perseroan mengalami kenaikan. “Gaji dan benefit jasa profesional naik,” jelas Bernardus. Di enam bulan pertama beban umum dan administrasi META sebesar Rp 23,74 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15 miliar.

Perseroan memproyeksikan belum bisa mencetak untung tahun ini. Sebab META masih butuh dana untuk menambah ruas tol Serpong-Pondok Aren. “Trafik di BSD sudah beberapa kali melewati batas maksimal, jadi akhir tahun ini akan ada penambahan jalur.” kata Bernardus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar