Jumat, 12 Agustus 2011

EXCL akan lunasi utang Rp 2,5 triliun

EXCL akan lunasi utang Rp 2,5 triliun
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengubah rencana pelunasan utang di tahun ini. Nilai utang yang akan dilunasi diperbesar menjadi Rp 2,5 triliun, dari rencana awal, yaitu Rp 2 triliun.

Emiten telekomunikasi itu juga mengubah sumber dana pelunasan utang. Semula, EXCL berniat menggunakan kas internal. Kini, EXCL mengandalkan kombinasi kas dan pinjaman bank.

Willem Lucas Timmermans, Direktur Keuangan EXCL, menjelaskan, nilai kas yang akan digunakan untuk pelunasan utang Rp 1,5 triliun. Dana itu merupakan arus kas masuk yang tersisa, setelah dikurangi kebutuhan belanja modal di 2011 yang mencapai Rp 6 triliun.

Utang yang tersisa senilai Rp 1 triliun akan dilunasi dengan pinjaman baru dari bank alias refinancing. "Kami sudah berbicara dengan beberapa bank lokal dan asing," kata Willem, Rabu (10/8).

Kendati belum meraih komitmen pinjaman baru, Willem tidak khawatir. Dia menyebut EXCL tidak akan kesulitan mencari pinjaman karena neracanya tergolong sehat. Kini, EXCL masih mempertimbangkan bunga pinjaman. "Kalau menarik, kami tidak cuma mengambil utang untuk pembayaran utang di tahun ini, tetapi juga untuk kegiatan pelunasan utang di tahun depan," kata dia.

Mengutip laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2011, total utang EXCL Rp 16,04 triliun. Dengan nilai ekuitas sebesar Rp 12,37 triliun, maka debt to equity ratio (DER) EXCL 1,3 kali.

Rasio itu lebih rendah dibandingkan angka per akhir Juni 2010, yaitu 1,7 kali. "Kami tidak terlalu memperhatikan DER, leverage ratio kami termasuk rendah dibanding perusahaan telekomunikasi lain," kata Willem.

Dia menyatakan, EXCL lebih mengutamakan return on equity (ROE). Itu sebabnya, kelebihan dana akan digunakan untuk melunasi utang. "Kami menjaga ROE sekitar 25%," kata Willem. Per akhir Juni tahun ini ROE EXCL mencapai 24,98%.

Manajemen EXCL menolak mengungkap target tahun ini. Namun Willem optimistis, laba bersih EXCL bisa tumbuh lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan.

Di paruh pertama 2011, pertumbuhan laba EXCL, 15,5%, memang lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan, 7,91%.

EXCL memasang target jumlah pelanggan di akhir 2011 mencapai 45 juta pengguna. Average Revenue Per User (ARPU) EXCL saat ini berkisar Rp 32.000-Rp 33.000, turun dibanding tahun lalu, ARPU 2010, yaitu Rp 35.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar