Jumat, 12 Agustus 2011

Produsen pakan ternak membiakkan kinerja di semester kedua

JAKARTA. Produsen pakan ternak yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bisa meningkatkan kinerjanya di semester kedua. Mereka yakin bisa mencapai target untuk sepanjang tahun 2011.

PT Sierad Produce Tbk (SIPD) memprediksi penjualan di semester kedua 2011 bisa melampaui perolehan di semester satu. Selama enam bulan pertama tahun ini, SIPD berhasil mencetak penjualan Rp 2,5 triliun.

Itu alasan SIPD memasang target penjualan senilai Rp 2,5 triliun di paruh kedua. "Target penjualan sepanjang tahun 2011 sebesar Rp 4,5 triliun pasti akan tercapai," ujar Elies Lestari, Sekretaris Perusahaan SIPD ke KONTAN.

Perusahaan ini yakin lantaran kinerja di semester satu meningkat pesat. Di periode ini, SIPD mencatatkan penjualan Rp 2,01 triliun. Angka itu mencerminkan peningkatan 17,73% daripada nilai penjualan untuk semester satu 2010 senilai Rp 1,7 triliun.

Kenaikan ini antara lain ditopang pertumbuhan penjualan segmen pakan ternak dan kemitraan. Untuk semester satu 2011, segmen pakan ternak SIPD menyumbang penjualan sebesar Rp 1,51 triliun, atau setara dengan 51,08% total penjualan emiten itu.

Sementara segmen kemitraan memberi kontribusi sebesar Rp 1,04 triliun, setara 35,3% dari total penjualan. Sisanya merupakan kontribusi dari penjualan bibit ayam alias day old chicken (DOC), ayam potong dan lainnya.

Laba yang dapat diatribusikan SIPD mencapai Rp 21,46 miliar. Jumlah ini lebih tinggi 41,57% dari laba di semester satu 2010.
Secara historis, kinerja SIPD di semester dua biasanya memang lebih bagus ketimbang di paruh awal. Hal ini antara lain didukung momen puasa dan lebaran.

Elies menuturkan, produksi ayam di bulan puasa dan lebaran biasanya naik 15%-20% dari biasanya. "Efek puasa dan lebaran akan positif bagi kami," sebutnya.

Selain SIPD, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) juga yakin bisa mencetak penjualan lebih tinggi dari semester satu 2011. Di periode tersebut, MAIN mencatatkan kenaikan penjualan 40,2% hingga mencapai Rp 1,27 triliun.

Sementara laba bersih perseroan naik sekitar 57,14% menjadi Rp 78,36 miliar. Di periode yang sama tahun sebelumnya laba bersih MAIN hanya Rp 49,87 miliar.

Namun pihak MAIN masih belum bisa memprediksi berapa besar penjualan perseroan di akhir tahun. Pasalnya, perseroan ini masih mencari tahu dampak kondisi ekonomi Amerika Serikat pada ekonomi nasional. "Kami lihat perkembangan dulu, baru kami paparkan targetnya," sebut Vincent Lim Aun Seng, Direktur Keuangan MAIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar