Jumat, 12 Agustus 2011

Wow! 200-an Orang Rela Antre Beli Emas Murni di Aneka Tambang

Jakarta - Harga emas yang semakin tinggi bahkan telah menyentuh angka level US$ 1.800 per ounce di pasar spot tidak menyulutkan masyarakat berburu emas. Bahkan terjadi peningkatan pembelian terutama untuk emas di bawah 100 gram.

Menurut Direktur Utama Antam Alwinsyah Loebis, pada pemantauan penjualan emas di Logam Mulia --unit usaha perseroan khusus jual beli emas-- terlihat 200-an orang mengantre untuk beli emas.

"Masyarakat kita itu kaya juga ya. Kemarin (Rabu, 10/8/2011) ada 200 orang yang antre. Kita senang tapi sulit melayani permintaan yang besar," ungkap Alwin kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Kamis (11/8/2011) malam.

Meski minat masyarakat terhadap emas ANTM tinggi, namun ia mengaku perseroan belum dapat memenuhi secara langsung. Pasalnya pasokan dari tambang-tambang perseroan pun tidak bertambah signifikan.

"Suplai juga segitu-gitu saja. Dan itu juga yang terjadi di dunia. Dari sisi penjualan kami di semester I sebenarnya sudah naik 6%, kita sudah usaha termasuk produksi (emas) di Cibaliung dan disuplai dari penambang lain," kata Alwin.

Sebagai catatan, target produksi emas perseroan 2011 mencapai 3.025 kg, dimana 1.241 kg (41%) terealisasi hingga semester I ini. Sementara penjualan dicanangkan mencapai 5.820 kg hingga Desember, dengan realisasi 3.611 kg (61%) di semester I.

Alwin berjanji akan memaksimalkan produksi dari area penambangan perseroan. Namun Alwin belum belum melakukan akuisisi tambang emas baru, untuk memenuhi permintaan berlebih tersebut.

"Kita kan punya area eksplorasi, kita akan lakukan lebih banyak ekspoitasi di kawasan itu. Kalau akuisisi belumlah," paparnya.

Dengan harga emas (pasar spot) yang sudah menyentuh level US$ 1.800 per ounce, Antam masih mempertahankan target harga rata-rata emas perseroan pada level US$ 1.250 per ounce.

"Kalau sekarang sudah US$ 1.800 (per ounce) Alhamdulillah. Belum ada revisi lagi, kan kita habis revisi dari US$ 950 menjadi US$ 1.250 secara average. Pada semester I saja mencapai US 1.472, naik 26% dari tahun lalu," tegas Alwin.

"Kemarin US$ 1.700 saya saja kaget, sekarang kaget lagi. Mudah-mudahan kaget-kaget terus, tapi ke atas. Emas ini sangat dipengaruhi banyak, utamanya mata uang dolar AS yang melemah, kemudian kondisi AS yang tidak on the track. Kita nggak tahu sampai kapan," imbuhnya.

(wep/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar