Jumat, 12 Agustus 2011

Kekhawatiran Krisis Global Reda, IHSG Menguat 21 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan menguat 21 poin. Kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global mulai mereda.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.540 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melaju 26,371 poin (0,68%) ke level 3.895,736 mengikuti penguatan bursa-bursa di Asia atas berkurangnya kekhawatiran terhadap krisis utang di Eropa.

Perburuan saham yang dilakukan investor kembali berlanjut hari ini, sesaat setelah pembukaan IHSG langsung melesat ke posisi tertingginya di 3.926,552.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 34,269 poin (0,88%) ke level 3.903,634. Indeks melaju poin akibat aksi beli selektif di saham-saham unggulan yang masih murah.

Aksi ambil untung di saham-saham tambang sempat membuat IHSG jatuh ke zona merah, turun hingga ke level 3.864,421 turun tipis sekitar 4 poin. Namun, aksi beli selektif mampu membawa indeks kembali menguat.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (12/8/2011), IHSG menguat 21,161 poin (0,54%) ke level 3.890,526. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,309 poin (0,48%) ke level 689,603.

Investor mulai kembali memburu saham setelah sentimen melambatnya pertumbuhan ekonomi global mereda akibat data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan. Saham-saham komoditas, terutama perkebunan menjadi incaran.

Hampir seluruh indeks sektoral di lantai bursa menguat, kecuali indeks sektor aneka industri yang terkoreksi tipis akibat aksi ambil untung. Penguatan tertinggi diraih sektor agri yang naik lebih dari 1%.

Investor asing pagi tadi sempat membukukan pembelian bersih, namun semakin sore ternyata tekanan jual investor asing makin tinggi sehingga transaksi asing tercatat membukukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 336,643 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 141.010 kali pada volume 6,633 miliar lembar saham senilai Rp 5,374 triliun. Sebanyak 174 saham naik, sisanya 70 saham turun, dan 84 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di akhir pekan sekarang ini. Investor masih mewaspadai sentimen krisis utang AS dan uni Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 11,66 poin (0,45%) ke level 2.593,17.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 24,87 poin (0,13%) ke level 19.620,01.
  • Indeks Nikkei 225 turun 18,22 poin (0,20%) ke level 8.963,72.
  • Indeks Straits Times melesat 31,55 poin (1,13%) ke level 2.827,77.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.000 ke Rp 54.950, Delta Jakarata (DLTA) naik Rp 1.500 ke Rp 126.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 44.500, dan Modern (MDRN) naik Rp 275 ke Rp 2.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 500 ke Rp 5.800, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 30.500, Mandom (TCID) turun Rp 300 ke Rp 8.700, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 24.100.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar