INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa dibuka bergerak mixed pada perdagangan Jumat (12/8). Pasar merespon larangan aksi short selling pada saham unggulan di Prancis, Italia, Spanyol dan Belgia.
Indeks FTSE naik 0,4% ke 5.187, indeks DAX naik 0,5% ke 5.828 dan indeks CAC turun 0,1% ke 3.085. Saham Societe Generale turun 2,4% dan Santander turun 0,3%.
Larangan short-selling dinilai tidak memiliki dampak positif dalam jangka panjang. "Dalam jangka pendek ini akan membantu hal-hal yang menenangkan. namun jika melihat apa yang terjadi di Lehman selama krisis maka tidak dapat berbuat banyak. Investor bisa bermain jangka pendek untuk saham pilihan," kata Ion-Marc Valahu yang dikutip dari yahoofinance.com.
Larangan short-selling di Prancis, Italia, Spanyol dan Belgia akan berlaku hari Jumat ini. Kebijakan ini telah diumumkan regulator pasar keuangan Uni Eropa kemarin. Hal ini setelah dua hari perdagangan saham bergerak volatile setelah melihat potensi krisis di sekor perbankan.
Larangan ini akan berlangsung selama 15 hari di Prancis, Spanyol dan tidak terbatas di Belgia. Ini sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan di pasar keuangan yang telah dirusak oleh rumor, Prancis berpotensi seperti AS terkena downgrade rating utang.
Hari ini, Franc Swiss sebagai safe haven mengalami kerugian besar terhadap dolar dan euro di perdagangan Asia. Hal ini setelah media Swiss melaporkan Swiss natuonal Bank bisa melakukan kebijakan moneter untuk menahan penguatan mata uangnya.
Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,6% ke 19.728, indeks Nikkei turun 0,2% ke 8.957, indeks Shanghai naik 0,4% dan indeks ASX naik 0,4% ke 4.160.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar