Jumat, 12 Agustus 2011

Kontrak futures emas di New York alami penurunan terbesar dalam tujuh minggu

Kontrak futures emas di New York alami penurunan terbesar dalam tujuh minggu
NEW YORK. Kontrak futures harga emas mengalami penurunan terbesar dalam tujuh minggu terakhir di New York setelah pasar saham AS rebound, kemarin malam. Selain itu, peningkatan margin untuk perdagangan kontrak Comex oleh CME Group Inc mendorong investor menjual emas setelah sebelumnya reli menembus US$ 1.800 per troy ounce.

Sekadar informasi, CME Group, owner market futures emas terbesar dunia, sudah meningkatkan margin atas transaksi emas sebesar 22%. Sedangkan jumlah dana tunai yang harus dimiliki spekulator dalam deposit rekeningnya naik menjadi US$ 7.425 dalam setiap kontrak 100 ounce dari sebelumnya US$ 6.075.

"Penguatan di pasar saham, ditambah dengan peningkatan margin, membuat harga emas menurun. Investor tengah menunggu adanya koreksi dalam sebelum akhirnya mereka mulai melakukan pembelian lagi," jelas Matthew Zeman, strategist Kingsview Financial di Chicago.

Catatan saja, kontrak futures untuk pengantaran Desember turun 1,8% menjadi US$ 32,80 sehingga menjadi US$ 1.751,50 per troy ounce pada pukul 13.39 waktu New York di Comex. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 23 Juni lalu. Sebelumnya, harga emas sudah naik 1,9% dan menembus rekor baru di posisi US$ 1.817,60 per troy ounce.

Sebelumnya, dalam tiga hari belakangan, harga emas melompat 8% setelah S&P memangkas peringkat utang AS sebesar 8% dari AAA menjadi AA+ pada 5 Agustus lalu. Dalam setahun terakhir, harga emas sudah melonjak 46% seiring aksi buru investor akibat kecemasan berlebihan krisis utang AS dan Eropa.

"Seiring dengan adanya masalah ekonomi di seluruh belahan dunia, lebih banyak investor yang mengidentifikasi emas sebagai aset safe haven," jelas Nick Barisheff, president Bullion Management Group Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar