Kamis, 18 Agustus 2011

Investor hindari aset negara berkembang, rupiah tertekan pagi ini

Investor hindari aset negara berkembang, rupiah tertekan pagi ini
JAKARTA. Rupiah bergerak mundur dari dekat level terkuat dua pekan. Hingga pukul 10.10 di Jakarta, nilai tukar rupiah melemah ke Rp 8.533 per dollar AS, dari posisi 16 Agustus di Rp 8.529 per dollar AS.

Mata uang Garuda tertekan seiring terjadinya aksi jual saham terbesar di pasar regional lebih dari seminggu. Indeks pasar saham regional MSCI Asia Pasifik turun 0,9%. Itu penurunan terbesarnya sejak 9 Agustus. Situasi tersebut menyebabkan lemahnya sentimen investor terhadap aset negara berkembang.

Dalam bulan ini, rupiah juga tercatat sudah melemah 0,3%, lantaran dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia hingga 16 Agustus mencapai US$ 551 juta. Di sisi lain, pada pekan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan DPR menyebut, perlambatan global dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Analis mata uang dari PT Commonwealth Bank Mika Martumpal menyebut, pasar saham Asia melemah sehingga menyebabkan tekanan pada rupiah. "Mata uang akan tetap bergerak dalam kisaran terbatas hari ini," ujarnya, di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar