Kamis, 18 Agustus 2011

Regional Memburuk, Investor Sebaiknya Hati-hati

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG siang ini diperkirakan akan berlangsung hingga penutupan. Namun, di tengah negatifnya kondisi regional, investor sebaiknya berhati-hati.

Pada perdagangan Kamis (18/8) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 55,896 poin (1,41%) ke level 4.009,173, dengan intraday tertinggi di 4.009,60 dan terendah di 3.953,82.Demikian pula indeks saham unggulan LQ 45 yang naik 12,212 poin (1,74%) ke level 712,615.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,904 miliar lembar saham senilai Rp 2,877 triliun dan frekuensi 92.543 kali. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 48 saham turun, dan 98 saham stagnan.

Aksi beli asing mendukung penguatan IHSG, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy ) mencapai Rp55 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp969 miliar dan transaksi jual sebesar Rp913 miliar.

Semua sektor terpantau menguat, dipimpin sektor aneka industri yang naik 2,5%. Disusul konsumer 2,2%, manufaktur 2%, infrastruktur 1,5%, industri dasar dan perdagangan 1,2%, serta sektor finansial dan tambang yang naik 1,1%.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, pascalibur sehari, IHSG hari ini berpeluang besar ditutup di area positif. Salah satunya karena IHSG siang ini sudah tembus resisten 3.996,”Ini berarti, indeks saat ini akan menguji resisten di 4.000-4.050,” ujarnya.

Indeks Dow Jones Industrial (DJI) dalam dua hari perdagangan cenderung tidak bergerak kemana-mana. Hal ini merupakan kabar baik bagi investor yang berharap bullish dan masih menyimpan barang. Demikian juga pelaku pasar yang berharap bearish (harga turun) dan exit posisi mencari aman.

Namun, ancaman masih datang dari bursa regional yang terpantau memerah. Hal ini terjadi, seiring penguatan nilai tukar Yen dan diturunkannya estimasi pertumbuhan ekonomi China pada 2012 oleh Morgan Stanley dan Deutsche Bank, menyusul perlambatan ekonomi AS dan Eropa.

Di tengah situasi ini, Tommy menyarankan investor untuk wait and see, terutama karena market kemungkinan besar bakal penuh oleh saham gorengan. “Strategi trading tetap buy on weakness ketika harga sedang berada di suport area.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar