Kamis, 18 Agustus 2011

Lelang SUN, pemerintah serap dana Rp 9,4 triliun

JAKARTA. Dana-dana asing kembali menyerbu Indonesia. Dana asing tersebut salah satunya masuk ke instrumen surat utang negara (SUN). Lelang SUN yang digelar pemerintah Selasa (16/8) lalu, mengalami kelebihan permintaan alias oversubcribed tiga kali.

Total penawaran yang masuk mencapai Rp 22,41 triliun atau melebihi target indikatif pemerintah yang ditetapkan sebesar Rp 7 triliun. Dalam lelang kali ini, pemerintah menyerap penawaran melebihi target indikatif, yaitu mencapai Rp 9,4 triliun. Padahal dalam lelang SUN pekan sebelumnya, pemerintah tidak menyerap seluruh penawaran yang masuk.

Pemerintah melelang lima seri SUN dalam lelang pekan ini. Seri FR0058 (reopening) yang bertenor panjang selama 21 tahun menjadi incaran investor dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 6,71 triliun. Yied tertinggi yang masuk mencapai 8,2%, dan yield terendah 7,84%. Seri tersebut dimenangkan pemerintah sebesar Rp 4 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 7,9%, dan tingkat kupon mencapai 8,25%.

Seri lain yang diserbu investor adalah dua seri baru (new isuance), yakni seri SPN03111118 dan seri SPN12120818. Seri SPN03111118 akan jatuh tempo pada 18 November 2011. Seri tersebut mencatat jumlah penawaran yang masuk Rp 4,7 triliun, dengan yield tertinggi yang ditawarkan 4,7% dan yield terendah sebesar 3,75%. Pemerintah memenangkan penawaran untuk seri tersebut sebesar Rp 1,3 triliun.

Adapun untuk seri SPN12120818 dengan tenor satu tahun mencatat penawaran sebesar Rp 5,5 triliun, dengan yield tertinggi yang ditawarkan 5,5% dan terendah sebesar 4,2%. Pemerintah memenangkan penawaran sebesar Rp 1,8 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 4,4%.

Sementara itu, jumlah penawaran yang masuk untuk seri FR0055 bertenor lima tahun mencapai rp 2,56 triliun. Yield tertinggi sebesar 6,37% dan terendah 6,09%. Pemerintah hanya memenangkan sebesar Rp 850 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang 6,16%, dan tingkat kupon 7,3%.

Sedangkan seri FR0053 dengan tenor 10 tahun mencatat jumlah penawaran Rp 2,78 triliun dengan yield tertinggi 7,12% dan terendah sebesar 6,87%. Nominal yang dimenangkan pemerintah untuk seri tersebut adalah Rp 1,45 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 6,9% dan tingkat kupon sebesar 8,25%.

Analis Obligasi Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, sebagian besar investor yang ikut dalam penawaran tersebut adalah investor asing. Menurutnya, investor asing banyak masuk ke Indonesia karena menilai obligasi Indonesia masih memberikan imbal hasil yang menguntungkan dibandingkan negara lain.

Di sisi lain, kondisi saat ini relatif tenang dibandingkan pekan sebelumnya. Sepanjang pekan sebelumnya, dari 5 Agustus - 10 Agustus 2011, investor asing melakukan transaksi jual (net sell) di SUN mencapai total Rp 6,4 triliun. Aksi tersebut dilakukan karena kondisi krisis utang Amerika Serikat (AS) yang belum stabil dan penurunan rating utang AS.

"Meski asing net sell namun mereka masih di Indonesia karena net sell hanya untuk memegang uang cash. Kini setelah stabil, mereka tempatkan dananya lagi di SUN. Dalam lelang SUN kemarin, selain dari dana asing yang masih disini, ada juga dana asing yang masuk lagi," papar Lana, Rabu (17/8).

Selain itu, gagalnya penerapan euro bond juga membuat likuiditas semakin membanjir ke negara emerging market, termasuk Indonesia. "Euro bond gagal karena Jerman tidak setuju. Padahal kalau berhasil kan bisa mengurangi hot money ke Indonesia," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar