Kamis, 18 Agustus 2011

Semester I, laba bersih BRAU melonjak hingga 270,08%

Semester I, laba bersih BRAU melonjak hingga 270,08%
JAKARTA. Pada semester I/2011 PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berhasil mencatat laba bersih sebesar US$ 90,3 juta. Angka ini melonjak hingga 270,08% dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yaitu US$ 24,4 juta.

Laba ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha yang signifikan, yakni sebesar US$ 729,06 juta atau lebih tinggi 55,9%, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2010 lalu.

Peningkatan tersebut, dipicu oleh kenaikan volume produksi dan penjualan batubara. Pada semester I/2011, emiten dengan kode saham BRAU ini berhasil mencatatkan produksi sebesar 9 juta metrik ton (MT) atau 14 % lebih tinggi dari produksi pada periode yang sama tahun 2010 lalu yaitu 7,9 juta MT

“Peningkatan produksi tersebut menunjukkan komitmen BRAU untuk mencapai target produksi sebesar 20 juta MT hingga akhir 2011, lebih tinggi dari pencapaian 2010 lalu yang tercatat sebesar 17 juta MT. Peningkatan ini dicapai walaupun kondisi semester I, terutama di awal tahun biasanya kegiatan penambangan batubara terkendala oleh karena curah hujan yang tinggi,” kata Rosan Perkasa Roeslani, Presiden Direktur BRAU

Masih di periode yang sama, kenaikan pendapatan tersebut memberikan dampak positif terhadap pendapatan sebelum pajak, bunga serta amortisasi dan penyusutan (EBITDA) naik sebesar 95%. Pada semester I/2011 BRAU berhasil mencatatkan EBITDA sebesar US$ 260,1 juta, sementara pada periode yang sama di tahun 2010, EBITDA tercatat sebesar US$ 133.5 juta.

Sementara itu, BRAU juga mengumumkan kenaikan cadangan batubara (coal reserve) dan potensi batubara (coal resource) yang dimiliki. Berdasarkan laporan penilaian yang baru diterbitkan, pada akhir 2010, posisi cadangan batubara yang dimiliki BRAU adalah sebesar 467 juta ton atau naik dari posisi cadangan pada laporan penilaian sebelumnya di mana posisi cadangan batubara yang dimiliki BRAU adalah sebesar 346 juta ton (posisi akhir 2009).

Sebagian dari cadangan tersebut merupakan batubara dengan nilai kalori yang tinggi yaitu 6100 Kcal. Sedangkan posisi potensi batubara, berdasarkan laporan akhir 2010 tercatat sebesar 1,921 juta ton atau naik dari posisi potensi pada Desember 2009.

Peningkatan posisi cadangan dan potensi batubara perseroan tersebut selaras dengan rencananya untuk terus meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 30 juta MT di tahun 2014 mendatang. Untuk mendukung rencana produksi tersebut, perseroan berencana melakukan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$450-US$475 juta, selama periode 2011-2014.

Keyakinan atas kinerja perseroan yang positif dan konsisten tersebut tecermin dari langkah Moodys yang menaikkan rating BRAU pada Mei 2011 lalu, dari semula B2, menjadi B1. Sementara Standard & Poors pada bulan yang sama menaikkan rating perseroan dari sebelumnya BB- menjadi B+

Tidak ada komentar:

Posting Komentar