Selasa, 21 Juni 2011

Pilih Saham Berfundamental Kuat & Sudah Terkoreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Penguatan IHSG siang ini diyakini akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham berfundamental kuat dan sudah mengalami tekanan jual di sektor konsumsi, keuangan, properti dan infrastruktur, bisa jadi pilihan.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.765 dan 3.685 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (21/6).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh technical rebound yang terjadi pada bursa regional dan global terutama Hang Seng dan Dow Jones. “Apalagi, jika didukung oleh positifnya pembukaan bursa Eropa siang ini,” ujarnya.

Dow Jones, lanjutnya, sudah berada dalam posisi yang aman karena ditutup di atas 12.080. Artinya, Dow sudah menembus level kritis 12.060. Sementara itu, untuk IHSG harus menunggu 3.800 kembali ditembus. “Dalam beberapa hari ke depan, level tersebut bisa dicapai,” paprnya.

Tapi, Cece mewanti-wanti, agar pasar tetap memperhatikan perkembangan krisis utang Yunani. Saat ini, negara yang melahirkan banyak filsuf itu, diberi waktu dua pekan untuk memperketat anggarannya. “Tujuannya agar negeri Para Dewa bisa itu memenuhi syarat untuk menerima bantuan sebesar 12 miliar euro dari International Monetary Fund (IMF) dan Uni Eropa,” imbuhnya.

Dia menegaskan, sekuat apapun technical rebound di market hari ini, jika rumor Yunani kurang sedap, IHSG akan terdampak negatif. “Tapi, hari ini, peluang technical rebound lebih besar. Sebab, semua bursa regional dan global juga kompak naik,” tandasnya.

Adapun sektor saham yang bakal jadi penggerak utama indeks hari ini adalah saham-saham yang berfundamental kuat dan sudah mengalami tekanan jual dalam di sektor konsumsi, keuangan, properti dan infrastruktur. “Sektor-sektor saham tersebut mendapat sentiment positif dari koreksi dalam harga minyak mentah dunia ke level US$90-an per barel,” ucap Cece.

Menurut Cece, pasar melihat, inflasi akan terkendali baik di dalam maupun luar negeri seiring koreksi harga komoditas itu. Tapi, saham-saham di sektor pertambangan juga turut technical rebound. “Sebab, harga minyak juga kembali merambat naik meski terbatas ke level US$93 per barel saat ini,” ungkapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Telkom (TLKM) yang akan membagikan dividen, PT Gudang Garam (GGRM), PT Astra Internasional (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut sambil memperhatikan bagaimana pembukaan bursa Eropa siang ini,” imbuhnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar