Selasa, 21 Juni 2011

Wall Street Menguat, Tapi Volume Ekstra Tipis

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali menguat merespons perkembangan terakhir dari krisis Yunani. Namun volume transaksi yang tipis menandakan fase pelemahan mungkin belum berakhir.

Penguatan saham-saham terjadi setelah indeks S&P 500 bergerak menuju level 1.259,78 yang merupakan rata-rata harian dalam 200 hari terakhir, dan sering dipandang sebagai titik penting dalam menghitung arah pasar. Penurunan di bawah titik tersebut bisa menjadi momen yang pertama setelah September 2010.

"Ketika Anda berada pada pertengahan tren bullish sejak Juli tahun lalu --itulah dasarnya-- Saya kira orang cenderung untuk mencari tempat guna melakukan aksi beli saat menurun," ujar John Kosar, direktur riset dari Asbury Research seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/6/2011).

Pada perdagangan Senin (21/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 76,02 poin (0,63%) ke level 12.080,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 6,86 poin (0,54%) ke level 1.278,36 dan Nasadq menguat 13,18 poin (0,50%) ke level 2.629,66.

Penguatan saham-saham terjadi dalam volume yang tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 5,66 miliar lembar saham, jauh di bawah rata-rata harian tahun lalu yang sebesar 7,58 miliar.

Perkembangan dari Yunani memberikan setitik harapan. Menteri Keuangan kawasan Eropa memberikan Yunani waktu selama 2 pekan terhitung sejak Senin kemarin untuk menerima kebijakan austerity yang lebih ketat untuk mendapatkan pinjaman darurat sebesar 12 miliar euro.

Menteri Keuangan negara-negara Eropa berharap dana tersebut, yang merupakan bantuan tahapan dari bailout US$ 110 miliar oleh Uni Eropa dan IMF, bisa dibayarkan pertengahan Juli. Yunani butuh dana tersebut untuk menghindari gagal bayar.

Meski ada perkembangan dari krisis Yunani tersebut, saham-saham sektor finansial tetap tertekan. Saham-saham finansial melemah setelah Citigroup memangkas target harga sejumlah saham bank seperti Goldman Sachs dengan menekankan pada masalah lingkungan regulator. Saham Goldman merosot 1,5%, Morgan Stanley turun 1,9%.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar