Kamis, 28 Juli 2011

AS Bakal Terjebak pada 'Credit Crunch'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (28/7) diprediksi menguat. Besarnya peluang downgrade AS yang bakal memicu credit crunch menjadi tekanan bagi dolar AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, tren penguatan rupiah masih berlanjut hari ini. Kecuali, jika ada kejutan adanya kesepakatan pemerintah Obama dengan Kongres AS. Jika mereka sepakat memangkas anggaran sebagai syarat kenaikan batas atas utang AS, risiko downgrade menjadi hilang.

Tap, imbuhnya, selama kesepakatan kenaikan batas atas utang AS tidak terjadi, tren penguatan rupiah belum akan terpatahkan. "Jika dilihat dari indikatornya, variasi harga rupiah akan lebar dalam kisaran 8.430 untuk pekan ini jika support 8.465 ditembus ke bawah dan level atasnya 8.500,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Christian menjelaskan, downgrade AS akan memicu kesulitan pinjaman antar bank (credit crunch) seperti yang terjadi pada era kebangkrutan Lehman Brothers pada 2008. "Tapi, default AS akan berimbas 5 kali lebih besar dibandingkan imbas negatif dari Lehman Brothers," timpalnya.

Meskipun, dikatakan Christian, jika AS hanya di-downgrade dari level AAA satu level saja. "Bank-bank akan enggan meminjamkan likuiditasnya satu sama lain di AS," imbuhnya. "Jika bank saja tidak memberikan pinjaman, apalagi masyarakatnya."

Memang, lanjutnya, semua analis optimistis AS pada akhirnya akan mencapai kata sepakat karena default akan menggerus popularitas Presiden AS Barack Obama. Obama pun tidak akan terpilih jadi presiden AS berikutnya. "Tapi, sejauh ini, pasar melihat risiko gagal bayar dan down grade AS yang semakin meningkat," ucapnya.

Potensi penguatan rupiah, juga dipicu mata uang RI ini yang tidak terkait dengan krisis utang Eropa dan dari sisi perbedaan tingkat suku bunga semakin melebar antara BI rate 6,75% dengan The Fed Fund Rate 0-0,25%. AS terlilit utang dan dari sisi ekonomi moneter, The Fed mengambil kebijakan zero rate policy. "Arus modal asing akan terus mengalir ke aset-aset rupiah sehingga memperkuat nilai tukranya," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiahdi pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (27/7) ditutup menguat 18 poin (0,21%) ke level 8.482/8.492 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar