Kamis, 28 Juli 2011

Kekhawatiran Utang Meningkat, Bursa Asia Terseret

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia diperdagangkan dengan penurunan tajam pada Kamis (28/7) pagi, seiring berlanjutnya perdebatan masalah plafon kredit antar anggota parlemen di Washington, yang jatuh tempo pada 2 Agustus.

Indeks Nikkei Stock Average turun 1,2%, S&P/ASX 200 Australia turun 1%, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 1%.

Saham-saham AS turun tajam dinhari tadi, karena tidak ada kemajuan dalam negosiasi plafon kredit AS. Selain melemahnya data AS dan laporan laba yang mendorong beralihnya dana dari pasar berisiko," kata ahli strategi RBC Capital Markets.

"Perdebatan pengurangan hutang fiskal AS akan tetap menjadi pendorong utama bagi semua pasar keuangan global dalam sisa pekan ini," kata mereka, dikutip dari yahoofinance.com.

Perusahaan teknologi merupakan beberapa pemain terburuk di AS, dipimpin anjloknya saham Juniper Networks sebesar 2,1%, setelah perusahaan melaporkan hasil yang mengecewakan.

Kerugian sektor teknologi menyebar ke Asia, dengan Elpida Memory Inc turun 3,2%, dan Advantest Corp turun 6,9%. LG Electronics Inc juga melemah 1,4%, dan Hynix Semiconductor Inc turun 2,1% di Korea Selatan.

Eksportir Jepang menderita karena yen tetap bertahan di bawah angka 78 yen pada awal perdagangan Kamis. Honda Motor Co diperdagangkan turun 1,6%, dan Sony Corp kehilangan 1,2%.

Nissan Motor Co turun 0,8%, mengalahkan pasar yang lebih luas, setelah perusahaan membukukan penurunan laba bersih kuartalan 20%, melebihi perkiraan analis.

Sektor perbankan tertekan di Asia, karena berlanjutnya pembicaraan utang AS. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc turun 1,5%, sementara Australia Westpac Banking Group Ltd turun 1,4%.

Macquarie Group Ltd turun 3,6% setelah perusahaan mengatakan hasil fiskal semester pertama kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Saham Wesfarmers Ltd turun 2%. Perusahaan ini melaporkan bahwa total penjualan kuartal keempat di divisi supermarket Coles yang naik 6,7% secara tahunan, namun penjualan di toko Target turun 1,2% karena kondisi perdagangan yang sulit dan tidak menentu. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar