Kamis, 28 Juli 2011

BUMI dalam Tekanan, Profit Taking Saja!

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Kamis (28/7) diprediksi melemah. Selain faktor ex dividen, secara teknikal saham ini berada dalam resistance down trend line-nya. Profit taking di level Rp3.100-3150!

Technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu mengatakan, potensi pelemahan saham PT Bumi Resources (BUMI) terlihat dari sisi teknikal berada dalam resistance down trend line-nya di level Rp3.150. Resistance tersebut, menurutnya, bakal mengganjal saham sejuta umat ini untuk menguat lebih jauh.

Apalagi, lanjut Tommy, Rabu (27/7) kemarin merupakan cum dividen Rp41,78 per saham. Karena itu, hari ini merupakan ex dividen sehingga berpeluang turun 1,5% atau senilai cum dividen tersebut. “BUMI cenderung melemah dan akan bergerak dalam kisaran support Rp3.000 dan Rp3.150 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (27/7).

Pada perdagangan Rabu (27/7) saham BUMI ditutup melemah Rp25 (0,80%) ke level Rp3.100 dari posisi sebelumnya Rp3.125. Harga intraday tertingginya mencapai 3.125 dan terendah Rp3.050. Volume transaksi mencapai 43,1 juta unit saham senilai Rp133,09 miliar dan frekuensi 1.955 kali.

Tommy melanjutkan, saham BUMI berpeluang melemah ke area level Rp3.000-3.025. Sebab, secara historis, market selalu menyesuaikan harga dengan persentase dividennya itu. “Setelah cum dividen itu, pelaku pasar harus menunggu 1-2 hari ke depan,” ujar Tommy.

Jika harga tidak mengalami perbaikan, menurut Tommy, trader disarankan keluar terlebih dahulu dari saham anak usaha grup Barkrie ini. Sebab, kalau dilihat dalam 4-5 candle terakhir, saham BUMI bergerak dalam pola doji, bergerak pada area yang sempit dari Rp3.050 hingga Rp3.100. “Artinya, tidak ada pergerakan yang cukup signifikan untuk bisa mengambil keputusan baik jual maupun beli,” paparnya.

Hanya pada Selasa (26/7) level 3.150 dapat tersentuh. Kondisi ini, tandas Tommy, sekaligus memperlihatkan bahwa dana pemegang saham BUMI tidak bergerak. Dalam situasi ini, trader biasanya tidak berani mengambil risiko. “Mereka akan keluar terlebih dahulu sambil melihat kondisinya selanjutnya seperti apa,” ungkapnya.

Ia memaparkan, jika tembus resistance yang sangat menentukan Rp3.175- Rp3.200-an ke atas, trader baru akan kembali masuk di saham BUMI. Sebab, sudah menembus level down trend line saham BUMI ke atas. Sementara target penguatan berikutnya ke level Rp3.400.

Pada Kamis (28/7) ini, saham BUMI berpeluang melemah terlebih dahulu ke level Rp3.000-3.025. Jika ditembus ke bawah, peluang pelemahan berikutnya ke level Rp2.900. Hanya saja, untuk tembus ke bawah level tersebut pun sebenarnya susah dipastikan. “Sebab, market dalam situasi bullish sehingga terus mencetak rekor dari hari ke hari,” imbuhnya.

Anehnya di tengah kondisi pasar domestik saat ini, saham BUMI tidak bergerak ke mana-mana. Kondisi ini mengkhawatirkan bagi saham batu bara ini. Apalagi, jika melihat semua saham grup Bakrie yang lain mengalami kenaikan sepekan terakhir. “Karena itu, risiko bermain di saham BUMI lebih besar daripada peluang reward-nya sehingga lebih baik profit taking untuk trader,” timpalnya.

Tommy menjelaskan, anomali pergerakan saham BUMI karena memang secara sektoral sedang mengalami tekanan. Baru beberapa saham di sektor batu bara yang sudah pecah level resistance-nya. Itupun baru kemarin. “Dalam sepekan terakhir, saham di sektor ini tidak bergerak. Ini yang menjadi alasan mengapa saham BUMI tertinggal dari saham-saham grup Bakrie yang lain,” ungkap Tommy.

Karena itu, Tommy menegaskan, pada level Rp3.100-3.150 disarakan untuk profit taking terlebih dahulu dalam situasi pergerakan saham BUMI yang tidak pasti meskipun keuntungan trader hanya 3-4%-an saja. “Tapi, bagi investor yang berorientasi semi atau jangka panjang, bisa terus hold saham BUMI selama level support Rp3.000 tidak ditembus ke bawah,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar