Kamis, 28 Juli 2011

Menu Hari Ini: Saham Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia,Kamis (28/7) diperkirakan akan terus melesat. Saham tambang batu bara bisa menjadi pilihan menarik investor.

Pengamat pasar modal Cece Ridwanullah mengatakan, dua hari terakhir, pasar Indonesia bergerak anomali. Namun, setelah tembus target akhir bulan 4.150, IHSG berpeluang ke 4.300 dengan dukungan dari saham-saham pertambangan batubara yang belum banyak pergerakan naiknya.

“Ada jeda waktu kenaikan harga minyak mentah diikuti harga batubara di pasar international,” ujarnya kepada INILAH.COM. Apresiasi IHSG menembus level tertinggi baru, lebih didukung faktor domestik, karena solidnya kinerja keuangan perusahaan semester pertama.

“Selain karena beberapa sektor dari perbankan, properti, konsumer, grup Astra, dan batubara masih belum bergerak.” Adapun di AS belum ada kesepakatan soal batas atas utang. Hal ini menyebabkan aliran dana asing yang masuk ke pasar Indonesia.

Di tengah situasi ini, Cece merekomendasikan investor untuk fokus di saham-saham batubara, karna saham perbankan, properti dan grup Astra sudah mulai jenuh beli dan rentan profit taking.

Peluang harga minyak kembali ke atas US$100 per barel masih cukup kuat, apalagi dengan belum pulihnya pertumbuhan ekonomi AS, yang memicu investor keluar dari dolar AS dan hedging di komoditas. Selain itu cadangan minyak di AS juga turun, sehingga mendorong harga minyak naik.

Beberapa saham pilihannya adalah TB Bukit Asam (PTBA), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Bumi Resources (BUMI). Menurutnya, pada kuartal pertama dan kedua ini, memang ada gangguan produksi, tapi dengan harga jual rata-rata (ASP) yang naik, masih bisa membukukan pertumbuhan margin laba.

PTBA dinilai menarik karena peluang pemulihan produksi paling besar, jika railway rampung pada 2012. Demikian juga ITMG yang memiliki kualitas batubara high calorie, dengan pasar khusus, sehingga produksi masih bisa terserap.

Sementara BUMI dijagokan karena transaksi menggunakan sistem kontrak. Dengan kuota produksi yang telah diatur dan harga sudah diset di harga tinggi dalam kontrak, perseroan masih tetap bisa mendapat margin laba besar.

Pada perdagangan Rabu (27/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 41,34 poin (1%) ke level 4.174,11, dengan intraday tertinggi di 4.177,73 dan terendah di 4.125,95. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume perdagangan sebesar 8,139 miliar lembar saham, senilai Rp 6,279 triliun dan frekuensi 174.243 kali.

Sebanyak 135 saham naik, 114 saham turun, dan 100 saham stagnan. Asing mengkontribusi penguatan bursa, dengan mencatat transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp422 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,851 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,429 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar