Kamis, 28 Juli 2011

Mata uang Asia melemah dari posisi paling perkasa 14 tahun

Mata uang Asia melemah dari posisi paling perkasa 14 tahun
MANILA. Rencana AS dan Eropa untuk memangkas defisit anggarannya memicu spekulasi kalau pemulihan ekonomi global akan melambat. Kondisi itu membuat pelaku pasar cemas sehingga mempengaruhi pergerakan mata uang Asia yang melemah dari level perkasanya dalam 14 tahun terakhir.

JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang terakhif di Asia di luar yen Jepang, tak banyak berubah posisi di level 119,90 setelah kemarin menyentuh 120,23. Sementara itu, pada pukul 11.00 waktu Manila, peso melemah 0,3% menjadi 42,250 per dollar. Sementara, ringgit melemah 0,3% menjadi 2,9568.

Peso Filipina dan ringgit Malaysia memimpin pelemahan setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Yunani. "Berita negatif yang terus berdatangan memberikan sentimen pelemahan pada mata uang Asia," jelas Tim Condon, head of research for Asia ING Groep NV Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar