Kamis, 28 Juli 2011

Bursa Global Berjatuhan, IHSG Terancam

Gb
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak anomali bahkan mencetak rekor tertingginya di level 4.174 setelah berhasil mendapatkan 41 poin. IHSG menguat meski bursa-bursa regional sedang berada dalam tekanan.

Pada perdagangan, Rabu (27/7/2011), IHSG melesat 41,335 poin (1,00%) ke level 4.174,112. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 9,954 poin (1,36%) ke level 740,992.

Meski terus bergerak anomali, namun merosotnya bursa-bursa utama dunia akan kembali menjadi batu sandungan di pasar saham Indonesia. IHSG pada perdagangan Kamis (28/7/2011)

Bursa Wall Street kembali mencatat hari terburuknya dalam 8 bulan terakhir. Laporan keuangan yang lemah, data perekonomian yang tidak baik dan kemelut utang AS yang tak kunjung ada penyelesaian membuat saham-saham melemah.

Pada perdagangan Rabu (27/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 198,75 poin (1,59%) ke level 12.302,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 27,05 poin (2,03%) ke level 1.304,89 dan Nasdaq melemah 75,17 poin (2,65%) ke level 2.764,79.

Bursa Jepang juga langsung ikut mengalami koreksi tajam. Mengawali perdagangan Kamis, indeks Nikkei-225 langsung terpuruk di bawah level 10.000, yakni di level 9.927,91 setelah merosot hingga 119,28 poin (1,19%).

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan kemarin IHSG naik 41 point (+1.00%) ke level 4,174.11 dengan jumlah transaksi sebanyak 16 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp6.2 triliun. Hampir semua sektor saham pada perdagangan mengalami penguatan kecuali sektor consumer dan infrastructure.

Tercatat sebanyak 126 saham mengalami penguatan, 108 saham mengalami penurunan, 95 saham tidak mengalami perubahan dan 124 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi motor penggerak terbesar bursa kemarin a.l. BBRI, BBNI, BMRI, ENRG dan UNTR. Sementara yang menjadi pemberat bursa terbesar a.l. BUMI, ELTY, BORN, PGAS dan ITMG. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp394 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BBRI, BBNI, UNTR, BMRI dan ADRO.

Secara teknikal, IHSG yang kembali bergerak menguat untuk dua hari berturut-turut membawa candlestick keluar dari garis upper Bollinger bandnya di saat indikator telah memasuki area overbought untuk itu perlu diwaspadai sinyal reversal atau pembalikan arah untuk menyesuaikan posisi IHSG yang telah berada di area overbought . Pada perdagangan hari ini (28/7), IHSG kami perkirakan akan bergerak konsolidasi pada range 4133-4212, sementara itu saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. MAPI, BBRI, dan PTBA..

Indosurya:

Pada perdagangan Kamis (28/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.107-4.141 dan resistance 4.192-4.211. IHSG membentuk candle spinning tops di posisi atas. Upper bollinger bands telah terlewati. MACD mulai terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di atas area overbought dan bergerak dalam rentang tipis. Bila melihat polanya kemungkinkan IHSG akan mengalami konsolidasi terlebih dahulu, mengingat posisi IHSG yang sudah melewati area overbought. Investor tetap mewaspadai potensi terjadinya profit taking. Cermati saham JPFA, INDR, dan INDS.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar