Kamis, 28 Juli 2011

Kemelut Utang Terus Menekan Wall Street

New York - Bursa Wall Street kembali mencatat hari terburuknya dalam 8 bulan terakhir. Laporan keuangan yang lemah, data perekonomian yang tidak baik dan kemelut utang AS yang tak kunjung ada penyelesaian membuat saham-saham melemah.

Perdebatan mengenai masalah kenaikan batas utang AS menjelang tenggat waktu 2 Agustus paling menyita perhatian investor. Namun sentimen negatif itu masih ditambah oleh kekecewaan terhadap laporan keuangan dari sektor industri dan teknologi.

Pernyataan terakhir dari Gedung Putih adalah pemerintah bisa 'kehilangan asap' jika batas utang tidak dinaikkan hingga tenggat waktu. Selain potensi gagal bayar utang AS, pemerintah AS juga menghadapi penurunan peringkat kredit.

"Pasar mulai menunjukkan kekhawatiran yang sesungguhnya terhadap default. Saya tidak berpikir ini akan terjadi, namun apakah kita menghadapi penurunan (peringkat)? Inilah yang semakin menjadi kemungkinan setiap harinya," ujar Peter Cardillo, chief market economist Avalon Partners seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/7/2011).

Pada perdagangan Rabu (27/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 198,75 poin (1,59%) ke level 12.302,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 27,05 poin (2,03%) ke level 1.304,89 dan Nasdaq melemah 75,17 poin (2,65%) ke level 2.764,79.

"Kekecewaan terhadap laporan keuangan terakhir menyebabkan orang-orang berpikir ulang tentang portofolionya dan menggerakkan beberapa hal ke sekitarnya, terutama di sekitar sisi teknologi," ujar Adam Tracy, analis dari Stifel Nicholas.

Saham-saham finansial mendapat tekanan berat dari ketidakpastian tersebut, dengan saham Bank of America tercatat melemah 3,2%. Sementara saham yang sensitif terhadap perekonomian seperti Caterpillar juga melemah 3,7%.

Saham Delta Air Lines merosot hingga 5,1%, setelah mengumumkan labanya merosot hingga 58% dibandingkan tahun sebelumnya.

Perdagangan berjalan sangat ramai, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 8,69 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang mencapai 7,47 miliar lembar.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar