Rabu, 24 Agustus 2011

Indeks IDMA menanjak ke titik tertinggi di 2011

Indeks IDMA menanjak ke titik tertinggi di 2011
JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) kembali terbang tinggi. Hal ini diperlihatkan oleh Indeks IDMA, acuan harga obligasi pemerintah, yang naik di titik tertingginya di tahun 2011 ini pada level 105,26 per 23 Agustus atau naik 0,2% dari 105,05 di hari sebelumnya.

Tumpal Sihombing, Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) melihat adanya penguatan pada perdagangan SUN seri benchmark, kemarin (23/8). Penguatan paling tinggi terjadi pada seri FR0054 tenor 20 tahun yang naik 28,4 basis poin (bps).

Selain itu, Government Bond Index-total return (GBIX-Total Return), data olahan return obligasi pemerintah hasil riset IBPA, menunjukkan penguatan 0,3176 bps atau 0,22% ke level 150,4719 yang merupakan penguatan terbesar sejak tahun 2009. IBPA mencatat secara year to date, return obligasi sudah mencapai 10,18%.

Kata Tumpal, penguatan harga SUN ini disinyalir karena data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang hasilnya lebih rendah daripada prediksi. Salah satunya adalah data penjualan rumah baru AS pada Juli yang kemarin (23/8) dilaporkan turun menjadi 298 ribu unit dari 300 ribu unit di bulan sebelumnya. Padahal, data new home sales bulan Juli diprediksi akan naik 313 ribu unit. Hal ini telah menimbulkan spekulasi pasar bahwa the Fed akan segera melakukan sesuatu untuk mendongkrak perekonomian pada pekan ini. "Ini yang kemudian menjadi sentimen positif bagi pasar," imbuhnya.

Di saat yang sama, kemarin (23/8), Moody's memangkas kredit utang luar negeri Jepang sebanyak satu level menjadi Aa3 dengan outlook stabil. Moody's beralasan lemahnya prospek pertumbuhan ekonomi akan membuat pemerintah Jepang sulit untuk menanggung beban utang yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar