Rabu, 24 Agustus 2011

Pertumbuhan memuaskan, PVP enggan lepas MASA

Pertumbuhan memuaskan, PVP enggan lepas MASA
JAKARTA. Gonjang-ganjing mengenai akuisisi mayoritas saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) oleh beberapa perusahaan asing berakhir antiklimaks. Pemegang saham mayoritas MASA, PVP XVIIII Pte. Ltd dan PT Central Sole Agency memastikan tidak akan mengalihkan kepemilikan saham mayoritas di MASA. Dengan begitu, dua perusahaan asal Singapura itu akan tetap menguasai 38,7% saham emiten ban tersebut.

Sekretaris Perusahaan MASA, Even Go mengungkapkan, keputusan itu diambil melalui rapat antara manajemen dengan pemegang saham mayoritas. Dua penguasa MASA itu menilai, pertumbuhan emiten ban ini sudah melebihi ekspektasi. Ketika mereka mengambil saham mayoritas MASA pada tahun 2004, Perseroan baru bisa mencetak penjualan kurang dari Rp 200 miliar saja.

Namun, di tahun-tahun berikutnya, penjualan bersih Perseroan terus meningkat secara signifikan. Pada tahun 2010 misalnya, Perseroan tumbuh sepuluh kali lipat dibandingkan tahun 2004 yaitu menjadi Rp 2 triliun. Pada tahun ini, MASA kembali menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp 3,2 triliun. "Karena pertumbuhan kinerja yang sangat memuaskan, pemegang saham mayoritas enggan melepas MASA," kata Even kepada KONTAN, Rabu (24/8).

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu ada tiga perusahaan yang memang berminat mengakuisisi saham mayoritas MASA. Ketiga perusahaan itu adalah raksasa ban asa Korea, Hankook Tire, firma investasi Amerika Serikat, Texas Pacific Group dan perusahaan ban asal Jepang, Yokohama Tire Corporation. Hankook, bahkan, sudah melakukan penawaran terhadap 40% saham MASA senilai US$ 210 juta.

Kepala Riset Bhakti Securites, Edwin Sebayang mengatakan, gagalnya perpindahan kepemilikan saham mayoritas MASA tidak berdampak besar baik pada kinerja maupun performa saham Perseroan. Sebab, kebijakan itu pasti didasarkan pada keyakinan pemegang saham atas masih kuatnya ekuitas Perseroan. "Tanpa mengundang investor lain, Perseroan masih cukup dana untuk ekspansi dan meningkatkan kinerja," jelas Edwin.

Kebijakan ini pun tidak akan menimbulkan sentimen negatif pada pergerakan saham MASA. Para investor diyakini tidak akan terlalu terpengaruh dengan isu perpindahan saham mayoritas. "Performa saham, kembali lagi, akan ditentukan oleh fundamental Perseroan ketimbang isu-isu seperti itu," tandas Edwin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar