Rabu, 24 Agustus 2011

Minat investor susut, lelang SUN terserap Rp 830 miliar

JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk, kemarin (23/8), tidak seramai perkiraan awal. Nilai total penawaran penempatan dana yang masuk di lelang itu Rp 3,09 triliun.

Angka itu memang melampaui target indikatif yang dipatok pemerintah di lelang tersebut, yakni Rp 1 triliun. Namun bila dibandingkan dengan angka yang masuk dalam lelang sukuk sebelumnya, bisa disimpulkan minat investor kali ini jauh lebih rendah. Nilai penawaran investor dalam lelang sukuk dua pekan lalu mencapai Rp 9,58 triliun.

Sesuai prediksi, seri baru Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S) 24022012 bertenor enam bulan, mencatat penawaran terbesar. Yaitu mencapai Rp 1,3 triliun.

Sukuk seri IFR0010 juga menjadi incaran investor dengan nilai penawaran masuk mencapai Rp 1,12 triliun. Nilai total penawaran untuk tiga sukuk seri reopening yang lain adalah Rp 674 miliar.

Pemerintah mengambil penawaran untuk dua seri saja, yakni SPN-S 24022012 dan IFR0010 senilai total Rp 830 miliar. Masing-masing seri memiliki yield rata-rata tertimbangnya sebesar 4,14% dan 8,34%.

Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, mengungkapkan, penawaran di tiga seri sukuk reopening tidak dimenangkan karena permintaan yield investor terlalu tinggi.

"Yield yang diminta oleh investor jauh dari benchmark yang kami punya. Jadi, kami memutuskan untuk tidak mengambilnya," ujar dia ke KONTAN, Selasa (23/8).

Virine T Sundari, Associate Director of Fixed Income Samuel Sekuritas, menilai, wajar jika pemerintah hanya memenangkan penawaran yang sesuai dengan target yield.

Kendati nilai penawaran yang masuk tidak sederas lelang sebelumnya, I Made AS, analis obligasi NC Securities, menilai, lelang sukuk kemarin terbilang sukses. Ukuran yang digunakan Made adalah nilai penawaran yang dimenangkan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar