Rabu, 24 Agustus 2011

Bursa Wall Street Melonjak Hingga 3%

Jakarta - Bursa Wall Street melonjak tajam dengan kenaikan mencapai 3% karena spekulasi Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke akan memberikan sinyal paket penyelamatan baru untuk perekonomian AS.

Investor seakan mengesampingkan lemahnya data perumahan dan aktivitas pabrikan regional. Mereka berspekulasi Bernanke dalam pidatonya pada Jumat mendatang akan memberikan sinyal adanya paket penyelamatan ekonomi baru guna menghindarkan AS dari resesi.

"Saya tidak berpikir setiap orang ingin terlelu dekat atau negatif sebelum pidato Bernanke," ujar Jim Awad, managing director Zephyr Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/8/2011).

Pada perdagangan Selasa (23/8/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 322,11 poin (2,97%) ke level 11.176,76. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 38,53 poin (3,43%) ke level 1.162,35 dan Nasdaq menguat 100,68 poin (4,29%) ke level 2.446,06.

Saham-saham teknologi dan sektor pertumbuhan lain memimpin penguatan saham-saham, sehingga Nasdaq menguat lebih dari 4%. Namun saham finansial sempat merosot di awal perdagangan, sebelum akhirnya menguat dengan indeks finansial S&P naik hingga 3,2%. Namun saham Bank of America ditutup masih turun 1,9% menjadi US$ 6,30. Lebih dari 561 juta lembar saham Bank of America diperdagangkan, atau hampir 6% dari total volume perdagangan.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan volume transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,35 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian tahun lalu yang mencapai 8,47 miliar lembar saham.

Ini adalah kenaikan di Wall Street yang cukup signifikan setelah sebelumnya dilanda tekanan jual besar akibat kekhawatiran seputar resesi AS dan memburuknya krisis utang zona euro.

"Ini adalah bagaimana permulaan dari sebuah reli di pasar yang sudah mengalami jenuh jual, gain jangka pendek yang agresif seperti hari ini," ujar Jack De Gan, chief investment officer Harbor Advisory Corp.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar