Rabu, 13 Juli 2011

ALDO berniat merambah pasar Vietnam serta Australia

JAKARTA. Satu lagi perusahaan yang menjadikan penawaran saham perdana sebagai momentum ekspansi lebih agresif. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) berniat melebar pasar ekspor. "Tahun depan, kami coba menyasar Vietnam dan Australia," kata Herwanto Sutanto, Direktur Utama ALDO, Selasa (12/7).

Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan kertas ini akan menjajal Vietnam dan Australia untuk produk jenis paper cube dan honeycomb. ALDO kini mengekspor produknya ke Thailand, Malaysia, China dan Bangladesh.

Manajemen ALDO menargetkan, pasar ekspor di akhir tahun ini menyumbang 20% dari total penjualan. "Saat ini kontribusinya masih sekitar 16%-17%," kata Herwanto.

Namun manajemen belum menggeser target pasar ekspor dengan alasan beberapa klien ALDO di dalam negeri sudah lebih dulu mengekspor produk mereka. Klien ALDO di dalam negeri antara lain PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), PT Panasia Indosyntec Tbk (HDTX), PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY),
PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), PT Indo Kordsa Tbk (BRAM), dan PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO).

Tahun ini, manajemen menargetkan kenaikan laba bersih 203,87% menjadi Rp 11 miliar. Tahun lalu, laba ALDO sebesar Rp 3,62 miliar.

Herwanto menjelaskan, target ini merupakan kombinasi proyeksi kenaikan penjualan dan penyusutan beban bunga utang perbankan. Manajemen menargetkan, penjualan bisa meningkat 20% per tahun menjadi Rp 200 miliar.

Perusahaan juga mengejar target dari pertumbuhan produksi. Kuswara, Direktur Keuangan ALDO bilang, akan menaikkan kapasitas produksi 35.000 ton per tahun.

Saat ini, utilisasi produksi ALDO baru 70%-80% atau maksimal 28.000 per tahun. "Kapasitas akan bertambah karena ada pabrik baru yang mulai beroperasi Oktober 2010 lalu dan mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai 33.000 ton," kata Kuswara.

Dari penjualan saham perdana, ALDO meraih Rp 33,75 miliar. Dana senilai Rp 5 miliar akan digunakan ALDO untuk melunasi utang di OCBC NISP dan Bank Danamon.

Pembayaran utang tersebut akan menurunkan rasio utang terhadap modal alias debt to equity ratio (DER) ALDO dari 0,6 kali-0,7 kali per akhir 2010, menjadi 0,5 kali-0,6 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar