Rabu, 13 Juli 2011

Menunggu kepastian investor asing, IPO Golden bakal molor

JAKARTA. Penawaran saham perdana PT Golden Energy Mines terancam molor. Anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) semula menjadwalkan initial public offering (IPO) pada Agustus.

PT Sinarmas Sekuritas yang menangani IPO Golden Energy memperkirakan hajatan kliennya tertunda hingga Desember 2011. "Masih tahap finalisasi dan belum tahu akhirnya menggunakan buku kapan," kata Kokaryadi Chandra, Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas, kemarin (12/7).

Kokaryadi menegaskan, Golden sudah mendapat kontrak pendahuluan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menuturkan, sudah memberikan kontrak pendahuluan ke Golden sejak tiga pekan lalu. Namun, sampai sekarang, Golden belum menyerahkan dokumen penawaran ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Molornya rencana IPO ini dikabarkan terkait dengan rencana investor asing yang berniat menguasai 40% saham Golden. Kokaryadi menjelaskan, investor asing ini berniat mengambil saham Golden lewat private placement dan bukan dari lantai bursa.

"Tapi itu masih kami bicarakan karena belum ada kepastian berapa saham yang nantinya akan dilepas ke investor tersebut," kata Kokaryadi. Namun, target dana dari IPO ini sekitar Rp 1 triliun. Sebelumya, Eddy pernah bilang, Golden berencana merilis saham ke publik sebesar 20%.

Dari catatan KONTAN, Golden berencana melepas 1,25 miliar saham dengan kisaran harga Rp 2.300 hingga Rp 3.500 per saham. Perusahaan tambang batubara ini menargetkan perolehan dana IPO sebesar Rp 4,47 triliun.

Spekulasi yang beredar di pasar, investor asing yang berminat membeli saham Golden Energy adalah Coal India. Produsen batubara terbesar di Negeri Gangga itu, tengah menunggu izin dari regulator bursa di India untuk membeli saham Golden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar