Rabu, 13 Juli 2011

Pendapatan Carrefour Bakal Turun 23% di Sem I-2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Carrefour, peritel No.2 dunia menandai penurunan sebesar 23% pendapatan semester 1-2011 dan mengatakan dipicu action plan ekspansi usaha, yang awalnya difokuskan di Perancis, dengan tujuan untuk menaikkan keuntungan tahun ini.

Saham usaha grup asal Perancis ini tertekan semalam dengan adanya rencana merger di Brazil, dan mengatakan Rabu mencetak laba operasional semester pertama sekitar 760 juta euro ($ 1 miliar) akibat kinerja yang tidak baik di Perancis dan Eropa Barat, di mana penjualan lebih lemah dari penjualan di Asia dan Amerika Latin.

"Carrefour sedang merancang dan mengimplementasikan rencana aksi untuk mencapai target penjualan dan laba operasi tahun ini," ujar Kepala Eksekutif Carrefour Lars Olofsson mengutip Reuters. "Selain Prancis, semua tim kami sekarang sedang dimobilisasi untuk mendukung upaya tersebut."

Carrefour, yang berada di belakang peritel AS Wal-Mart, mengatakan bulan lalu bahwa rencana untuk memulihkan usahanya di Perancis sejak memperingatkan laba semester pertama akan turun 35%.

Dinyatakan, telah terjadi kesalahan taktis dalam menaikkan harga sebelum pesaing. "Ada banyak konsensus tentang jumlah laba semester pertama, tapi saya pikir pasar akan kecewa," kata analis RBS, Justin Scarborough.

Carrefour, dengan lebih dari 9.500 toko di 32 negara,telah melakukan perubahan program untuk memotong biaya, meningkatkan daya saing dan perbaikan inti bisnis hypermarket setelah bertahun-tahun kinerjanya menurun. Rencana tersebut telah menunjukkan tanda-tanda kemajuan beberapa perbaikan.

Selasa malam, kelompok itu juga mengalami pukulan ketika taipan Abilio Diniz meninggalkan rencananya untuk menggabungkan pengecer Brasil Grupo Pao de Acucar dengan aset Carrefour lokal mengikuti oposisi dari pemerintah dan mitra dalam GPA, peritel Prancis Casino.

Carrefour, Kasino dan Wal-Mart tengah berlomba-lomba merebut pasar di Brasil mengingat kinerja yang buruk di daerah asal.

Carrefour mengatakan penjualan kuartal kedua naik 1,6 persen menjadi 22,4 miliar euro, sesuai dengan harapan. Penjualan di hypermarket Prancis setahun diperkirakan turun 3,3 persen. Saham Carrefour telah underperformed di Stoxx 600 Eropa indeks ritel, dengan turun 23% tahun ini. Sahamnya ditutup di 21,99 euro Selasa, nilai bisnis sekitar 15 miliar euro, setelah menyentuh terendah dalam dua tahun di 21,545 euro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar