Rabu, 13 Juli 2011

Antisipasi PDB China, bursa Asia melaju untuk pertama kali di pekan ini

Antisipasi PDB China, bursa Asia melaju untuk pertama kali di pekan ini
TOKYO. Pasar saham Asia naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Reli terjadi sebelum China merilis laporan pertumbuhan ekonominya, dan investor mempertimbangkan upaya Uni Eropa untuk menahan krisis utang Eropa.

Indeks regional MSCI Asia Pasifik naik 0,3% ke 134,86, pada pukul 10.03 di Tokyo. setiap dua saham reli berbanding satu saham yang jatuh. Sementara, indeks Nikkei 225 maju 0,45% ke 9.970,61. Reli juga terjadi pada indeks Kospi yaitu sebesar 0,42% ke 2.118,65, dan indeks Australia S&P/ASX 200 yang naik 0,13% ke 4.501,20.

Reli pasar regional terjadi seiring keputusan pemimpin Uni Eropa menyepakati proposal roll over utang untuk mencegah Yunani dari gagal bayar. Bursa saham juga menguat setelah penjualan ritel AS dilaporkan meningkat pada Juni, dan initial claim untuk tunjangan pengangguran menurun.

Sementara, hari ini, diperkirakan China akan merilis laporan produk domestik bruto yang naik 9,3% di kuartal kedua, dibandingkan kuartal sebelumnya yang naik 9,7%. China juga akan merilis laporan produksi industri dan penjualan ritel, pada hari yang sama.

Prasad Patkar dari Platypus Asset Management menyebut, setiap bukti soft landing di China disambut oleh pasar. Oleh karena itulah Beijing telah mencoba melakukan perencanaan dengan cermat, sejak pengetatan ekonomi dimulai akhir tahun lalu. "Ada komitmen yang solid di seluruh dunia untuk melihat bahwa situasi Eropa tidak membawa ekonomi kembali ke masa-masa krisis keuangan global 2008 silam," ujarnya.

Beberapa saham berhasil naik diantaranya, saham produsen mesin konstruksi terbesar di dunia, Komatsu Ltd. yang memperhitungkan China sebagai pasar terbesarnya, naik 1,4% di Tokyo. Lalu, saham Mitsubishi Corp. melaju 1,4% di Tokyo. Sementara, saham produsen emas nomor satu di Australia, Newcrest Mining Ltd. reli 1,7% setelah harga logam mulia naik ke level rekor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar