Rabu, 13 Juli 2011

Saham Batu Bara Pun Ikut Rebound

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan bursa saham domestik siang ini diwarnai rebound-nya sejumlah saham, termasuk sektor tambang. Hal ini dipicu naiknya harga minyak mentah ke level US$97 per barel.

Pengamat pasar modal Isfhan Helmi mengatakan, IHSG berhasil menguat, memfaktorkan kenaikan harga komoditas dunia semalam dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi China kuartal pertama yang lebih baik.

“Beberapa saham dari sektor komoditas batubara menguat setelah menjadi lagging mover dalam dua hari terakhir,” katanya kepada INILAH.COM.

Salah satu pilihannya adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG). Menurutnya, untuk jangka menengah emiten ini bisa mengarah ke level Rp50.600-an. Selain itu, net margin ITMG merupakan yang tertinggi setelah PTBA, karena produksinya efisien. Harga jualnya juga tinggi karena batubara produksinya memiliki kalori medium dan tinggi.

“Tahun lalu faktor cuaca membuat loading pit berkurang, 2011 hingga Maret masih ada faktor cuaca, karena lokasi produksi di Kaltim. Sekarang cuaca membaik, permintaan banyak, tapi coal tertahan di pit.”

Saham lain pilihan Isfhan adalah Adaro Energy (ADRO). Ia menilai, emiten ini menarik karena semester pertama ada peningkatan volume penjualan batubara. Kendari dari harga belum bagus, ada pemulihan produksi,” ujarnya.

Senada dengan Yuganur Wijanarko dari HD Capital yang juga menjagokan ADRO. Menurutnya, koreksi akibat keadaan overbought (jenuh beli) setelah kenaikan dua pekan berturut-turut dari low Rp2.275 hingga Rp2.600 yang ditunggu akhirnya datang. Alhasil, proses penurunan untuk membentuk up-leg baru di sekitar Rp.2.375-2.300 akan terjadi.

Ia pun menyarankan investor untuk membeli ADRO. Proses koreksi sehat kemarin bisa digunakan sebagai kesempatan untuk membangun posisi baru,”Rekomendasi beli dengan target harga di Rp2.500,”katanya.

Yuga juga merekomendasikan saham Bumi Resources (BUMI). Sentimen negatif dari terjadinya debt equity swap dengan Vallar PLC di Rp2.700 yang terjadi beberapa pekan lalu, membuat BUMI sulit bergerak menutup price gap atas di Rp3.100, sehingga selalu ada potensi ke koreksi tajam untuk menutup price gap bawah yang terletak antara Rp.2.825-2.800.

“Investor direkomendasi akumulasi untuk rebound menutup price gap atas Rp.3.100 yang sempat tertunda.” [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar