Rabu, 13 Juli 2011

Krisis Utang Eropa Terus Bayangi Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks saham melemah selama 3 hari berturut-turut dipicu kekhawatiran seputar masalah krisis utang Eropa dan juga keluarnya sejumlah laporan keuangan perusahaan teknologi yang melemah.

Meski sudah melemah tajam, namun 2 sentimen negatif tersebut membuat investor tidak mau melakukan aksi beli meski saham-saham sudah murah.

Saham-saham sempat reound setelah keluarnya catatan dari Bank Sentral AS sekaligus komentar dari pejabat Bank Sentral AS yang menyatakan kemungkinan keluarnya kebijakan stimulatif lagi. Namun rebound itu langsung terpangkas oleh ketidakpastian seputar masalah krisis di Eropa.

"The Fed memberikan kita sedikit dorongan, namun orang-orang mulai khawatir seputar isu di Eropa saat ini," ujar Steve Roge, manajer portofolio RW Roge & Co seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/7/2011).

Pada perdagangan Selasa (12/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 58,88 poin (0,47%) ke level 12.446,88. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 5,85 poin (0,44%) ke level 1.313,64 dan Nasdaq melemah 20,71 poin (0,74%) ke level 2.781,91.

"Dengan melihat pelemahan akhir-akhir ini, saya mengharapkan kita semua menapak hati-hati sampai kita mendapatkan kejelasan lebih jauh tentang masalah di Eropa dan juga laporan keuangan perusahaan," tambah Roge.

Investor kini khawatir masalah krisis utang Yunani akan menyebar ke Spanyol dan Italia. Kekhawatirannya adalah pada eksposure bank ke surat-surat utang Eropa akan mengurangi tingkat laba dan likuiditasnya.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,12 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahunan yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar