Rabu, 13 Juli 2011

Spekulasi stok kedelai menyusut, harga CPO bangkit dari tekanan

Spekulasi stok kedelai menyusut, harga CPO bangkit dari tekanan
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Reli minyak sawit dipicu spekulasi penurunan stok kedelai, yang mungkin meningkatkan permintaan atas minyak nabati tropis.

Kontrak CPO untuk pengiriman September di Malaysia Derivatives Exchange melejit 1,4% ke level RM 3.075 atau setara US$ 1.017 per metrik ton, dan bergerak ke RM 3.073 per metrik ton hingga pukul 11.56 di Kuala Lumpur.

"Setelah dua hari jatuh tajam, harga CPO mungkin sedikit melambung," ujar Kepala perdagangan LT International Futures (M) Sdn. Chandran Sinnasamy, hari ini, di Kuala Lumpur.

Harga kedelai naik delapan hari berturut-turut, setelah pemerintah AS memprediksi cadangan minyak nabati sebelum panen tahun 2012, akan lebih rendah 13% dari tahun ini. Perkiraan ini didasarkan pertimbangan para petani telah mengurangi penanaman kedelai, dan beralih ke jagung dan kapas.

Kemarin, Departemen Pertanian AS menyebut, total cadangan akan sekitar 175 juta bushel (4,8 juta ton) pada 31 Agustus 2012, turun dari estimasi bulan lalu yang mencapai 190 juta bushel. Sementara, persediaan pada akhir tahun ini akan berjumlah 200 juta bushel, naik dari proyeksi Juni lalu sebesar 180 juta bushel.

Kedelai berjangka untuk pengiriman November naik 0,4% ke US$ 13,6425 per bushel di Chicago Board of Trade. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,4% ke 57,54 sen per pound.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar